Jejak Chatib Basri, Eks Menkeu yang Dilantik Jadi Anggota DEN

Ekonom Senior, M. Chatib Basri dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 dengan tema

Presiden Prabowo hari ini melantik tujuh anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Di antaranya, ada nama Chatib Basri.

Sosok Chatib Basri sendiri memang sudah tidak asing dalam perekonomian RI. Ia memiliki berbagai pengalaman, seperti menjabat sebagai Menteri Keuangan RI ke-28 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Chatib dikenal sebagai akademisi, dosen dan ekonom yang cemerlang dan berpengalaman. Nama Chatib pun sempat disebut-sebut oleh para ekonom sebagai salah satu sosok yang paling ideal menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan baru Presiden Prabowo, jika Sri Mulyani mundur dari posisinya.

Chatib lahir di Jakarta pada 22 Agustus 1965 dan merupakan seorang akademisi yang aktif di dalam dan luar negeri. Saat ini ia juga menjadi anggota Dewan Penasehat World Bank untuk Gender dan Pembangunan.

Dia meraih gelar PhD bidang ekonomi dari Universitas Nasional Australia pada tahun 2001. Ia juga pernah menjadi Senior Fellow di Harvard Kennedy School, Harvard University dan Profesor tamu di Australian National University dan Nanyang Technological University Singapore.

Di luar pendidikan, Chatib juga terlibat sebagai konsultan di berbagai lembaga keuangan. Ia pernah menjadi konsultan di World Bank, USAID, AUSAID, OECD, dan UNCTAD, Asian Development Bank serta menjadi anggota Asia and Pacific Regional Advisory Group dari International Monetary Fund.

Karier Chatib juga tercatat sukses ketika menjabat sebagai Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2012-2013. Selain itu, ia pernah memimpin Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) pada tahun 2004-2009. LPEM mencatat keahlian utama Chatib ada di bidang makroekonomi, perdagangan internasional, dan ekonomi politik.

Kemampuannya membuat sang ekonom dipercaya untuk memegang berbagai jabatan penting seperti penasihat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2004-2005), Deputi Menteri Keuangan untuk G-20 (2006-2010), merepresentasikan Indonesia (Sherpa Indonesia) di Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Washington (2008), dan sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional Presiden RI (2010-2012).

Chatib sendiri pernah menjadi Dewan Komisaris di berbagai perusahaan, seperti PT Astra International Tbk. (ASII), PT Indika Energy Tbk. (INDY).

Sejak Februari 2020, Chatib menjabat sebagai Komisaris Utama/Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Pengangkatan itu hanya selang tiga bulan setelah sebelumnya ia diangkat menjadi wakil komisaris utama bank pelat merah itu.

Ia juga saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sejak tahun 2016. Di induk perusahaan telekomunikasi itu, yakni Axiata Group Bhd, Chatib menjabat sebagai Independent Non Executive Director sejak tahun 2015.

Tidak hanya itu, dia ditunjuk sebagai Governing Board Co-Chair untuk Pandemic Fund pada 2022. Pandemic Fund adalah funding yang mendanai investasi penting untuk memperkuat kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi di tingkat nasional, regional, dan global, dengan fokus pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Adapun ketujuh anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang dilantik adalah Marie Pangestu, Chatib Basri, Haryanto Adikoesoemo, Heriyanto Irawan, Arief Anshory Yusuf, Septian Hario Seto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif, serta M. Firman Hidayat yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif. Dengan demikian, bersama Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, total anggota DEN saat ini berjumlah delapan orang.

Warga RI Temukan Harta Karun Rp15 T, tapi Tak Lama Hidup Mengenaskan

An assistant holds a 102.34 carat white diamond at Sotheby's auction house in London, Britain February 8, 2018. REUTERS/Hannah McKay     TPX IMAGES OF THE DAY

Kemudahan mendapat berlian di Kalimantan membuat Mat Sam menjadikan pendulang intan sebagai profesi utama. Sehari-hari dia menggali tanah di dekat rumahnya di Kampung Cempaka, Kalimantan Selatan, demi mendapat intan yang akan diubah menjadi sebongkah berlian.

Sudah tak terhitung berapa banyak intan yang telah ditemukan dan dijual oleh Mat Sam. Namun, penemuan pada Kamis 26 Agustus 1965 menjadi temuan yang tak akan dilupakan olehnya.

Hari itu, Mat Sam yang dibantu 4 orang teman sedang mencari intan. Saat sedang asyik mencari, mereka menemukan intan berukuran besar. Mat Sam bersaksi intan tersebut sangat bersih dan berwarna biru campur kemerahan. 

Penemuan ini lantas membuat heboh, yang beberapa tahun kemudian diketahui sangat membuat Mat Sam menyesal atas kehebohan ini. Singkat cerita, temuan intan oleh Mat Sam menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, yakni 166,75 karat. 

“Harganya diperkirakan tidak kurang dari puluhan miliar rupiah, karena intan tersebut hanya sedikit lebih kecil dari “kohinur” (red, berlian India) yang menghiasi mahkota Kerajaan Inggris,” tulis harian Pikiran Rakjat (31 Agustus 1965).

Setelah viral, nama Mat Sam menjadi terkenal. Namun, intan temuan tak menjadi miliknya, melainkan diambil pemerintah.

Surat kabar Angkatan Bersenjata (11 September 1967) menuliskan, intan tersebut diamankan oleh Pantjatunggal Kabupaten Banjar dan dibawa ke Jakarta untuk diberikan kepada Presiden Soekarno. Proses ini menurut koran tersebut, “bertentangan dengan keinginan para penemu/pemilik.”

Dalam pewartaan Pikiran Rakjat (31 Agustus 1965), intan 166,75 karat itu akan digunakan untuk membangun Kalimantan Selatan, serta dialihkan untuk pembelian teknologi penggalian supaya produksi intan meningkat. Sebagai timbal balik, presiden akan memberi hadiah kepada Mat Sam dan 4 orang temannya itu berupa naik haji gratis. 

“Penggali intan dan 4 orang serta istrinya mendapat prioritas untuk menunaikan ibadah haji,” tulis pewarta Pikiran Rakjat. 

Info ini membuat Mat Sam senang bukan kepalang. Sebentar lagi dia bisa ibadah haji gratis dari pemerintah. Namun, kesenangan itu rupanya hanya sesaat.

Hadiah dari pemerintah faktanya tak kunjung tiba. Sampai akhirnya, hitung maju dua tahun kemudian, Mat Sam dan 4 orang temannya memberanikan diri bersuara. Sebagai penemu intan terbesar, mereka memohon keadilan dan meminta pemerintah menunaikan janjinya. 

Sebab, menurut laporan Kompas (11 September 1967), para penemu hidupnya sangat sengsara dalam jeratan penderitaan. 

“[…] Penemu/pemilik pertama yang pada dewasa ini hidup dalam ketidakcukupan dan tidak pernah merasakan kenikmatan yang sesungguhnya dari hasil penemuan itu,” tulis Kompas

Apalagi, intan 166,75 karat itu diketahui berharga Rp3,5 miliar atau berkisar US$248 ribu. Dalam harian Nusantara (15 Agustus 1967), harga emas tahun 1967 berharga Rp230 per gram.

Berarti dengan Rp3,5 miliar bisa membeli 15.217.315 gram emas. Jika dikonversikan ke masa sekarang dan berpatokan pada harga emas 2024, berarti intan 166,75 karat seharga Rp3,5 M senilai Rp15,22 triliun. Sangat fantastis. 

Tentu saja, wajar apabila Mat Sam bersuara dan memohon keadilan. Jika tak diambil pemerintah, maka dia kini sudah jadi miliarder dan hidup tak melarat. Suara Mat Sam ini kemudian disampaikan melalui kuasa hukum yang kemudian diteruskan kepada Presidium Kabinet Ampera, yakni Jenderal Soeharto. 

“Berharap pemerintah dapat meninjau kembali persoalan tersebut demi tegaknya kembali keadilan dan kebenaran,” tutur tim kuasa hukum, dikutip Kompas

Akan tetapi, setelahnya, tak diketahui lagi apakah keadilan Mat Sam diproses pemerintah atau tidak sebab tidak ada catatan sejarah lanjutannya. 

Guntur Blak-blakan Bantah Sukarno Punya Emas 57 Ton di Swiss: Bohong!

Sejarah Rupiah

Putra sulung Presiden pertama RI Sukarno, Guntur Soekarnoputra membantah kabar ayahnya memiliki harta berton-ton emas yang disimpan di bank Swiss. Berdasarkan rumor yang beredar, jumlahnya mencapai 57 ton.

Bantahan itu disampaikan Guntur saat menjawab pertanyaan moderator dalam acara peluncuran bukunya berjudul ‘Sangsaka Melilit Perut Megawati’ di Jakarta, Minggu (3/11/2024).

“Bohong,” kata Guntur menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab pada acara peluncuran buku itu.

Ia kembali membantah ketika ditanya Bung Karno memiliki batu intan terbesar di dunia yang dinamakan Intan Kartika.

“Bohong juga. Itu salah kaprah semua,” kata pria yang karib dengan sapaan Mas Tok tersebut.

Guntur meminta ayahnya tidak dianggap sebagai presiden yang kaya raya. Ia mengatakan tidak mungkin Sukarno bisa menyimpan harta berton-ton emas di Swiss.

“Sekarang katanya banknya emasnya berton-ton. Pikir saja, kalau emas berton-ton disimpan di bank di Swiss, yang saya sendiri pernah ke sana, itu ruang penyimpanan uang di Swiss itu enggak akan muat mau diisi emas segitu banyak. Jadi saya pikir ini bohong semua ini,” kata Guntur.

Dalam kesempatan itu, Guntur sekaligus meluruskan salah kaprah mengenai Istana Batu Tulis di Bogor. Ia menegaskan lokasi tersebut adalah rumah, bukan istana.

Ia bercerita Sukarno tidak memiliki rumah hingga meninggal dunia. Melihat kondisi tersebut, Sultan Hamengkubowono IX berinisiatif untuk membantu.

“Nah atas inisiatif banyak Bapak Hamengkubuwono IX, itu mempunyai ide mengumpulkan kalau sekarang konglomerat Indonesia untuk urunan membuatkan Bung Karno sebuah rumah, dan rumah itu sekarang sudah jadi di mana disebutkan rumah itu terkenal sebagai rumah Batu Tulis,” kata Guntur.

Ia mengatakan rumah itu diberi nama oleh Hing Puri Bima Sakti. Atas dasar itu, ia kembali menegaskan soal salah kaprah yang menyebut lokasi tersebut Istana Batu Tulis.

“Tapi celakanya, orang-orang awam kita ini, apalagi yang pengamat sosial politik itu menganggap rumah Batutulis itu Istana. Istana yang termasuk jajaran Kementerian Sekretariat Negara,” kata Guntur.

“Padahal tidak sama sekali. Bukan (Istana). Rumah Batu Tulis,” imbuh dia.

Buku terbaru yang diluncurkan Guntur diberinya judul ‘Sangsaka Melilit Perut Megawati: Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme’.

Buku itu diluncurkan bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun (HUT) yang ke-80 Guntur. Dia menjelaskan buku itu bercerita tentang kejadian pada 1967, ketika Sukarno sudah tidak menjabat sebagai Presiden RI.

Selain buku yang baru diluncurkan, Guntur sebelumnya juga sempat menulis sejumlah buku pula. Beberapa di antaranya adalah ‘Intelijen dan Diplomasi Dahulu dan Kini’ (2022), dan Bung Karno Bapakku Kawanku Guruku (1978).

Syarat Kepesertaan Aktif JKN Bagi Pemohon SIM Mulai Diujicoba Nasional

Dok BPJS Kesehatan

Kepolisian Republik Indonesia berkomitmen mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Komitmen ini dibuktikan melalui sinergi bersama BPJS Kesehatan dalam melaksanakan uji coba pemberlakuan persyaratan kepesertaan JKN aktif bagi pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) di seluruh Indonesia.

Syarat berupa melampirkan kepesertaan JKN aktif ini berlaku untuk seluruh pemohon SIM, baik SIM A, SIM B, maupun SIM C. Hal ini sesuai dengan Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023.

Keberadaan ketentuan tersebut sebagai upaya pemerintah untuk memastikan seluruh penduduk mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan, sehingga seluruh penduduk ketika membutuhkan layanan kesehatan dapat mengakses dengan mudah tanpa memikirkan biayanya karena sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, David Bangun menjelaskan, uji coba tahap nasional mulai 1 November 2024 ini merupakan kelanjutan dan perluasan pelaksanaan uji coba yang sebelumnya telah dilaksanakan mulai 1 Juli 2024 sampai 30 September 2024 di tujuh Polda dengan 105 Polres. David menyebut bahwa evaluasi pelaksanaan uji coba yang dilakukan mendapat hasil dan respons positif dari masyarakat.

“Dari hasil evaluasi pelaksanaan uji coba sebelumnya dapat terlaksana dengan dengan baik dan mendapat respon positif dari masyarakat, meskipun masih terdapat beberapa area yang perlu ditingkatkan. Namun, perlu ditekankan bahwa ketentuan ini diberlakukan sebagai upaya pemerintah untuk memastikan seluruh masyarakat mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan, bukan untuk menjadi beban atau mempersulit,” ungkap David dalam keterangan resminya, ditulis Jumat (1/11/2024)

Di samping itu, selama masa uji coba di 7 Polda, masih terdapat pemohon SIM yang kepesertaan JKN-nya non aktif hingga belum terdaftar sebagai peserta JKN. Meski begitu, David menegaskan bahwa selama masa uji coba nasional ini, apabila SIM sudah diterbitkan, namun kepesertaan JKN masih dalam proses pengaktifan atau masih dalam proses pendaftaran ke Program JKN, maka SIM tetap dapat diberikan.

Dia melanjutkan, jika pemohon belum terdaftar sebagai peserta JKN, peserta tetap dapat mengajukan permohonan SIM dan secara bersamaan didorong untuk mendaftar kepesertaan JKN melalui layanan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) di nomor 08118165165 atau melalui Aplikasi Mobile JKN.

Kemudian, bagi pemohon dengan status kepesertaan tidak aktif karena tunggakan, mereka dapat melunasi tunggakan iurannya atau bisa memanfaatkan Program Rencana Iuran Bertahap BPJS Kesehatan (REHAB) untuk melunasi tunggakan melalui skema cicilan.

“Untuk mengetahui status kepesertaan JKN, pemohon SIM dapat melakukan pengecekan secara online melalui kanal yang diberikan oleh BPJS Kesehatan, seperti PANDAWA, Aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 165, atau dapat datang ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat,” tambah David.

David menekankan, BPJS Kesehatan akan senantiasa menguatkan koordinasi dengan Kemenko PMK, Kepolisian Republik Indonesia dan kementerian lembaga lainnya untuk melakukan evaluasi dan penyempurnaan secara berkala.

Dengan adanya evaluasi yang dilakukan, BPJS Kesehatan berharap dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ketentuan yang diimplementasikan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan, khususnya di tengah mobilitas tinggi.

“Ke depan, kami berencana akan melakukan integrasi sistem Aplikasi permohonan SIM milik POLRI dengan aplikasi yang dimiliki BPJS Kesehatan. Harapannya dengan adanya integrasi sistem ini, bisa memudahkan petugas untuk mengetahui secara cepat status kepesertaan JKN pemohon SIM,” tambah David.

Selama uji coba secara nasional tersebut, BPJS Kesehatan juga akan melakukan pendampingan secara berkala di setiap Satuan Penyelenggara Administrasi SIM hingga Desember 2024 melalui Duta BPJS Kesehatan maupun layanan BPJS Keliling yang sudah dijadwalkan di masing-masing wilayah.

Harapannya, dengan adanya pendampingan tersebut bisa mempermudah seluruh petugas dalam melakukan penerbitan SIM dan mengurangi kendala yang bisa terjadi di lapangan.

Sampai Kapan RI Panas Mendidih, Ini Prediksi BMKG

Pejalan kaki menggunakan payung untuk menghindari terik matahari di kawasan Jembatan Pinisi di halte busway Karet, Jakarta, Selasa (19/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sepanjang Oktober kemarin wilayah Indonesia mengalami cuaca panas dengan suhu maksimal harian mencapai 38 derajat Celsius.

Tercatat ada 20 daerah paling ‘terpanggang’ berdasarkan laporan stasiun BMKG di tiap daerah.

Tingginya suhu bulan ini dikarenakan minimnya pertumbuhan awan pada siang hari, seperti dijelaskan oleh Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani.

Ia menjelaskan, kondisi tersebut menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer. Sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.

“Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November, sehingga kondisi cuaca cerah masih mendominasi pada siang hari,” ujar Andri kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat, dikutip Jumat (1/11/2024).

Selain itu, meskipun sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan, kondisi cuaca terik dengan suhu tinggi masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Kondisi ini dipicu salah satunya adalah karena keberadaan Siklon Tropis Kong-Rey di Perairan sebelah utara Filipina yang menarik massa udara di sekitarnya, termasuk di Indonesia sehingga mengurangi potensi pertumbuhan awan hujan.

Namun demikian, kondisi ini diprediksi tidak akan berlangsung lama dikarenakan TC Kong-Rey yang bergerak ke arah Barat Laut-Utara menjauhi wilayah Indonesia tidak lagi memberikan pengaruh tidak langsungnya pada peningkatan suhu di wilayah Indonesia.

Berkurangnya pengaruh TC Kong-Rey di wilayah Indonesia ini menyebabkan massa udara yang sebelumnya tertarik mendekati sistem siklon tropis, kembali aktif meningkatkan labilitas atmosfer di Indonesia, begitu pula dengan dinamika atmosfer lainnya yang turut berperan dalam peningkatan potensi hujan di Indonesia.

Seiring dengan peningkatan hujan di beberapa wilayah, maka penurunan suhu udara diprediksi juga akan terjadi dalam seminggu ke depan.

20 Wilayah RI paling panas

Berikut ini daftar wilayah dengan suhu harian maksimum tertinggi di Indonesia yang teramati selama 24 jam terakhir, dikutip dari Instagram BMKG.

  • Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas: 37.1 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Perak I: 37.0 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak: 36.6 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Juanda: 36.4 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Mutiara Sis-Al Jufri: 35.8 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim li: 34.9 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta: 34.8 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Sentani: 34.7 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi David Constatijn Saudale: 34.6 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Supadio: 34.5 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman: 34.5 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Rendani: 34.4 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Kemayoran: 34.4 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Eltari: 34.4 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Domine Eduard Osok: 34.0 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Mozez Kilangin: 34.0 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin: 33.6 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Maritim Panjang: 33.8 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Sultan Babullah: 33.8 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi Namlea: 33.4 derajat Celcius.

Turis Asing Habiskan Duit Rata-Rata Rp 21,6 Juta Selama di Indonesia

Wisatawan beraktivitas di Pantai Seminyak, Badung, Bali, Sabtu (25/5/2024). Pantai Seminyak di Pulau Bali merupakan pantai eksotis yang memanjakan wisatawan terutama saat libur nasional hingga cuti bersama dan kerap menjadi incaran para wisatawan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Wisatawan mancanegara atau wisman rata-rata mengeluarkan uang senilai US$ 1.375,08 atau setara Rp 21,6 juta per kunjungan pada kuartal III-2024.

Pengeluaran wisman itu turun dibandingkan pengeluaran dua kuartal sebelumnya, yakni per kuartal II-2024 senilai US$ 1.443,7 dan kuartal I-2024 senilai US$ 1.429,4.

“Pengeluaran wisman pada kuartal III-2024 rata-rata pengeluaran wisman sekitar US$ 1.375,08 per kunjungan,” kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

Mayoritas pengeluaran wisatawan mancanegara itu untuk keperluan akomodasi sebesar 36,95%, cenderung naik dibandingkan dengan porsi kuartal II-2024 sebesar 36,03%.

Pengeluaran proporsi kedua para wisman itu ialah untuk makanan minuman sebesar 19,73% dan juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 19,39%.

Untuk belanja dan cinderamata sebesar 10,80% turun dari sebelumnya 11,04%. Demikian juga untuk paket tur lokal yang hanya sebesar 8,06% dari kuartal sebelumnya 9,22%. Sementara itu, untuk keperluan hiburan pun juga turun dengan porsi hanya sebesar 7,42% dari sebelumnya 7,60%. Transportasi lokal juga turun tipis menjadi 5,72% dari sebelumnya 5,75%.

Penerbangan domestik masih naik porsinya dari pengeluaran para wisman menjadi sebesar 4,3% dari sebelumnya 4,22%. Begitu juga sewa kendaraan yang naik 2,91% dari sebelumnya 2,67%.

Adapun untuk kepentingan kesehatan dan kecantikan porsinya hanya 1,07% dari sebelumnya 1,15%, biaya pelatihan 0,34% dari sebelumnya 0,32%, dan lainnya 2,72% dari sebelumnya 2,63%.

Asia Pacific Fibers (POLY) Tutup Pabrik, Intip Kondisi Keuangannya

Asia Pacific Fiber. (Dok: Gallery Asia Pacific Fiber Factory)

Produsen polyester PT Asia Pacific Fibers Tbk. (POLY) mengumumkan penghentian sementara operasional pabrik kimia dan serat di Karawang, Jawa Barat per hari ini atau 1 November 2024. 

Dalam periode secepatnya 60 hari sejak penghentian operasional tersebut, perusahaan akan melakukan evaluasi dan reposisi model usaha untuk menyesuaikan konfigurasi produk yang akan ditawarkan pada saat pabrik kembali dioperasikan. 

Perseroan tengah dalam negosiasi skema kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka memperoleh pendanaan modal kerja baru dan aktif menindaklanjuti sejumlah kerja sama dengan pihak eksternal dalam rangka memaksimalkan peluang pemanfaatan fasilitas produksi. 

POLY juga berupaya mempercepat pembahasan konsep restrukturisasi dengan semua kreditur yang sedang berjalan untuk memberikan akses normal perseoran ke
perbankan.

Adapun penghentian pabrik tersebut akan berdampak kepada koreksi pendapatan penjualan tahunan POLY sebesar 52%. Berdasarkan laporan keuangan per September 2024, pendapatan perusahaan turun 26,38% secara tahunan (yoy) menjadi US$168,25 juta. Sebenarnya perusahaan juga menekan beban pokok penjualan sebesar 26,63% yoy menjadi US$165,11 juta. Dengan demikian POLY masih mencatat laba kotor, meskipun terkoreksi 9,49% yoy menjadi US$3,14 juta.

Akan tetapi laba kotor tersebut, tidak mampu menutup beban lainnya yang mencapai US$17,09 juta, sehingga perusahaan mencatat rugi bersih US$13,34 juta. 

Bila diriinci, dari pendapatan bersih perusahaan yang jatuh cukup dalam adalah penjualan domestik benang yang anjlok 36,84% yoy menjadi US$53,94 juta. Kemudian penjualan domestik fibre turun 17% yoy menjadi US$69,21 juta dan penjualan chips merosot 26,41% yoy menjadi US$16,16 juta. Pada periode yang sama, penjualan ekspor fibre naik 10,67% yoy menjadi US$7,08 juta. 

Adapun POLY memiliki liabilitas jangka pendek sebesar US$1,08 miliar dan liabilitas jangka panjang US$67,23 juta. Pada periode yang sama, total aset POLY sebesar US$180,05 juta. 

Viral Kasus Korupsi Impor Gula, RI Impor Rp33 Triliun Lebih

Impor Gula Pasir Ditengah Lonjakan Harga. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Importasi gula RI tersandung kasus korupsi. Kejaksaan Agung (Kejagung) RI telah resmi menetapkan dua tersangka kasus tindak pidana korupsi impor gula periode tahun 2015-2016.

Kedua tersangka tersebut adalah yakni Thomas Trikasih Lembong (TTL) sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) pada saat itu (tahun 2015-2016) dan CS sebagai Direktur Pengembangan Bisnis PT PPI.

Kasus ini menyangkut izin impor gula kristal mentah (GKM) sebanyak 105 ribu ton, yang kemudian diolah menjadi Gula Kristal Putih (GKP) atau gula konsumsi.

Lantas seberapa besar sebenarnya kebutuhan dan impor gula RI?

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Januari-September 2024, Indonesia mengimpor gula mencapai 3,66 juta ton, senilai US$2,15 miliar atau setara Rp33,61 triliun.

Sumber utama impor gula Indonesia adalah Brasil dengan porsi 2,13 juta ton, senilai US$1,23 miliar.

Disusul Thailand dengan porsi 0,92 juta ton, senilai US$552,43 juta.

Dan Australia dengan porsi 0,50 juta ton, senilai US$283,51 juta.

Sementara itu, sepanjang tahun 2023, Indonesia mengimpor 5,069 juta ton gula, senilai US$2,88 miliar. Atau setara Rp44,33 triliun (menggunakan kurs 29 Desember 2023 = Rp15.395)

Pemasok utama gula ke Indonesia sepanjang tahun 2023 adalah:

– Thailand: 2,374 juta ton, senilai US$1,28 miliar
– Brasil: 1,46 juta ton, senilai US$886.953,8
– Australia: 892.800 ton, senilai US$512.496,8

Angka tersebut adalah data total impor gula, baik GKM maupun GKP.

Kebutuhan Gula Nasional

Mengutip paparan Plt Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (21/10/2024), yang ditayangkan kanal Youtube Kemendagri, kebutuhan gula nasional mencapai 2,933 juta ton per tahun atau 244.449 ton per bulan.

Paparan itu menunjukkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2024, update 25 September 2024. Tertulis, tahun 2024 ini diperkirakan ada ketersediaan gula sebanyak 4,12 juta ton secara nasional.

Angka itu diperoleh dari taksasi produksi nasional sebanyak 2,41 juta ton. Lalu ada impor yang terealisasi sepanjang Januari-Agustus 2024 sebanyak 453.628 ton, dan rencana impor periode September-Desember 2024 sebanyak 309.369 ton. Serta, tidak ada realisasi atau rencana ekspor.

Sebagai catatan, data tersebut tidak termasuk impor GKM untuk industri gula rafinasi atau gula industri.

Kisah Nyata, Saat Ramai Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur di Jakarta

Rumah belanda. (Dok Pixabay)

Beberapa waktu lalu Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Suswono, berkelakar memberi saran agar janda kaya raya menikahi pria pengangguran. Dalihnya supaya angka kesejahteraan di Jakarta meningkat.

Terlepas dari kontroversi yang ada, sejarah mengungkap peristiwa janda kaya menikahi pengangguran pernah lazim terjadi di Jakarta. Hanya saja, kejadian tersebut terjadi pada ratusan tahun lalu tepatnya di era kekuasaan VOC. 

Bagaimana Bisa?

Cerita bermula dari keberhasilan VOC menyulap Batavia (kini Jakarta) sebagai pusat ekonomi dan perdagangan, sehingga menjadi daya tarik banyak orang Belanda untuk mengubah nasib. Biasanya mereka mengincar pekerjaan sebagai pegawai VOC sebab memberikan penghasilan tinggi dan kebanggaan tak terkira.

Meski begitu, mereka kemudian tertampar realita bahwa kehidupan di Batavia tak semudah dibayangan. Persaingan ketat. Tangga kesuksesan sangat sulit untuk dinaiki. Meski sudah bekerja jenjang karier sulit digapai.

Pada akhirnya, tak sedikit para imigran dari Belanda hidup luntang-lantung alias nganggur di negeri orang. Mereka yang sudah kerja pun kariernya mentok.

Ketika para imigran pria sudah seperti ini ada satu cara tersisa agar bisa sukses, yakni melangsungkan pernikahan. Sejarawan Leonard Blusse dalam Strange Company: Chinese Settlers, Mestizo Women and Dutch in VOC Batavia (1986) menjelaskan, pernikahan terjadi dengan menargetkan para janda kaya di Batavia.

Sebagai catatan, para janda kaya mendapat harta melimpah dari warisan mendiang suami yang menjabat sebagai petinggi VOC. Warisan tersebut bukan hanya uang, tapi juga bisnis.

Semasa masih berstatus nyonya pegawai VOC, para perempuan memegang kendali bisnis sebab suaminya dilarang berbisnis atas nama pribadi. Dalam struktur kehidupan sosial masa VOC di Batavia, para janda juga dihormati dan dilindungi pemerintah bahkan diberi berbagai fasilitas oleh VOC.

Jean Gelman Taylor dalam The Social World of Batavia: Europeans and Eurasians in Colonial Indonesia (1983) menceritakan, para janda kerap mendapat tunjangan, budak gratis, diberi perhiasan mahal dan berbagai fasilitas menunjang gaya hidup mewah seperti akses penggunaan gratis villa milik VOC. Atas dasar ini, saat suaminya wafat, mereka memegang harta melimpah yang menjadi magnet bagi banyak pria.

Entah itu pria pengangguran atau pegawai yang kariernya mentok. Apalagi hukum VOC saat itu juga menyebut jika sang janda menikah lagi, maka suami baru berhak memiliki harta tersebut. 

Tragisnya tak lama setelah suami masuk liang kubur, para janda sudah didekati oleh banyak pria. “Ketika nyonya ditinggal meninggal suami, mereka sudah menemukan kekasih pada minggu ke-4. Lalu, pada tiga bulan berikutnya mereka sudah menikah kembali,” tulis Leonard Blusse.

Singkatnya, dengan menikahi janda para pria berharap mendapat kunci masuk pembuka pintu kesuksesan. Jika berhasil menikah, maka pria sudah pasti dapat tempat terhormat dan limpahan kekayaan. 

David van Lennep dan Cornelia van Nijenroode

Salah satu pria yang sukses menunaikan ambisi tersebut adalah David van Lennep. David adalah pegawai pengadilan yang sudah lama tinggal di Batavia.

Namun, kariernya mentok dan hidup dalam jeratan utang. Maka, sebagai solusi, dia memilih menikahi janda kaya dan berhasil mengalami perubahan hidup, menjadi lebih terhormat dan kaya raya.

Meski begitu, ada pula janda kaya yang bernasib apes. Namanya, Cornelia van Nijenroode. Pada 1675, dia menikahi John Bitter yang berprofesi sebagai pengacara.

Namun, pernikahan tersebut malah menjadi penyesalan Cornelia. Sebab, suami barunya malah mengambilalih semua harta warisan yang dimiliki Cornelia.

Ternyata, pernikahan hanya menjadi sarana Bitter memoroti harta Cornelia. Akibatnya, hidup Cornelia berakhir menderita. Sementara Bitter sukses kaya raya dari merebut harta istri barunya. 

Anies Ngaku Terkejut Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula

Anies Baswedan. (Tangkapan layar @aniesbaswedan)

Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi impor gula periode 2015-2016 oleh Kejaksaan Agung. Anies Baswedan yang berteman baik dengan Tom Lembong akhirnya buka suara. Apa katanya?

“Teman-teman semua, terkait penetapan Tom Lembong sebagai tersangka. Saya bersahabat dengan Tom hampir 20 tahun dan mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi. Tom selalu prioritaskan kepentingan publik dan ia juga fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit,” ungkap Anies dikutip dari akun X miliknya @aniesbaswedan, Rabu (30/10/2024).

Anies menambahkan Tom adalah sosok yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko. Karena itu selama karier-panjang di dunia usaha dan karier-singkat di pemerintahan ia disegani, baik lingkup domestik maupun internasional.

“Kabar ini amat-amat mengejutkan. Walau begitu kami tahu proses hukum tetap harus dihormati. Kami percaya aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil. Kami juga tetap akan memberikan dukungan moral dan dukungan lain yang dimungkinkan untuk Tom,” bebernya.

Anies pun memberikan pesan khusus ke Tom Lembong.

“Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini. I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus,” ucapnya.

Di akhir pernyataannya, Anies juga ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid yaitu, “Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat).”