Polisi tangkap narapidana pengedar narkotika di Lapas Meulaboh Aceh

 Personel Satuan Reserse Narkotika Polres Aceh Barat menangkap dua orang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Meulaboh, Aceh Barat, karena diduga mengedarkan narkotika jenis sabu.

“Tersangka pengedar narkotika ini masing-masing-masing berinisial FE (23) dan AG (31),” kata Kasat Resnarkoba Polres Aceh Barat? AKP Shandy Saputra kepada wartawan di Meulaboh, Senin.

Menurutnya, kedua tersangka tersebut merupakan narapidana yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Shandy Saputra menjelaskan penangkapan terhadap kedua tersangka dilakukan polisi, setelah sebelumnya seorang pria tidak dikenal diduga menitipkan satu kantong kresek warna putih berisi alat perlengkapan mandi untuk kedua tersangka.

Barang tersebut dititipkan pada seorang pria berinisial MU, dan kemudian MU memberitahukan pada petugas piket Lapas Meulaboh untuk dilakukan pemeriksaan terhadap barang yang tersebut.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan terhadap barang titipan tersebut, dan menemukan satu buah produk deodoran yang di dalamnya di duga berisi narkotika jenis sabu.

Petugas Piket Lapas Meulaboh, Aceh kemudian memanggil FE yang berada di dalam Lapas kelas II B Meulaboh di kamar 26 Blok A.

Petugas kemudian memperlihatkan satu kantong kresek warna putih yang berisikan alat perlengkapan mandi untuk FE, dan satu buah deodoran yang di dalamnya berisikan satu plastik sedang yang di duga berisikan narkotika jenis Sabu.

Tersangka FE kemudian mengaku barang titian tersebut merupakan milik AG, dan petugas kemudian memanggil AG yang juga berada di dalam Lapas kelas II B Meulaboh di kamar 26 Blok A.

AG mengakui kepemilikan Narkotika jenis sabu miliknya, dan rekannya FE diduga ikut terlibat.

Petugas Lapas Kelas II B Meulaboh Kabupaten Aceh Barat kemudian menghubungi Petugas Satuan Resnarkoba Polres Aceh Barat, untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Polisi kemudian tiba ke Lapas Meulaboh dan mengamankan sebuah botol deodoran dan barang bukti diduga narkotika jenis sabu sebesar 3,61 gram, serta satu unit telepon pintar merek Redmi warna hijau.

Kedua tersangka FE dan AG di jerat dengan Pasal 114 Ayat (1) dan Pasal 112 Ayat (1) dan Pasal 132 Ayat (1) dari Undang – Undang RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman Pidana 4 sampai dengan 12 Tahun penjara, demikian AKP Shandy Saputra.

Polres Aceh Barat patroli malam hari cegah judi daring dan pornografi

Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat mengerahkan personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di setiap jajaran kepolisian sektor pada malam hari, sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi permainan judi daring atau online di masyarakat.

“Patroli ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya permainan judi daring, dan bahaya pornografi yang menyebar di kalangan anak-anak dan remaja,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Andi Kirana dalam keterangan diterima wartawan di Meulaboh, Ahad.

Ada pun sasaran patroli tersebut sengaja menyasar kalangan anak-anak dan remaja yang duduk di warung kopi, mengingat perkembangan teknologi saat ini masih belum ada cara efektif untuk menghindari penyebaran pornografi di kalangan generasi muda.

“Para remaja dan anak-anak masih memungkinkan mereka bermain judi daring dan bisa mengakses situs yang berbau pornografi, karena itu Bhabinkamtibmas hadir di tengah masyarakat untuk menekan penyalahgunaan internet,” kata Andi Kirana menambahkan.

AKBP Andi Kirana mengatakan, patroli malam merupakan salah satu upaya untuk membendung dampak negatif arus teknologi.

“Sehingga internet tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif,” katanya.

Dalam patroli yang digelar tersebut personel Bhabinkamtibmas juga turut mengimbau kepada masyarakat dan orang tua, agar dapat menanamkan prinsip dalam diri anak.

Karena melalui penanaman prinsip pada diri anak lebih memiliki kekuatan besar untuk menjauhkan dari keinginan hal-hal negatif, termasuk bermain judi daring atau mengakses situs berbau pornografi, demikian Kapolres Andi Kirana.

Polres Aceh Barat menahan tersangka korupsi bibit kedelai

 Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Barat melakukan penahanan terhadap JD (52 tahun) seorang ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terkait dugaan tindak pidana korupsi bibit kedelai

“Tersangka JD kita lakukan penahanan terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi, pada program pengelolaan produksi kedelai yang bersumber dari APBN tahun 2016 di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat,” kata Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Iptu Fachmi Suciandy kepada ANTARA di Meulaboh, Jumat.

Seperti yang diketahui Kasus ini bermula dari program pengelolaan produksi kedelai tahun anggaran 2016 yang bersumber dari APBN Kementerian Pertanian Republik Indonesia, melalui anggaran tugas pembantuan pada DIPA Satker Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Aceh Tahun Anggaran 2016.

Berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh, ditemukan kerugian keuangan negara dalam program pengelolaan produksi kedelai yang bersumber dari APBN tahun 2016 di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat tersebut.

Iptu Fachmi Suciandy mengatakan pihaknya melakukan penahanan terhadap tersangka JD, setelah pihaknya menemukan keterlibatan tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi yang sedang ditangani.

“Tersangka JD ditahan setelah penyidik melakukan serangkaian pengembangan dalam perkara ini,” katanya.

Dalam kasus tersebut, kata Fachmi, penyidik juga telah melakukan penahanan terhadap seorang tersangka lainnya berinisial TA, dan telah menyerahkan berkas tahap sayu ke Kejaksaan Negeri Aceh Barat dalam perkara yang sama.

Dalam perkara ini, tersangka JD disangkakan dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 9 dan Pasal 18 ayat (1) Huruf b dari UU. RI. No. 20 tahun 2001 Tentang perubahan atas UU. RI. Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 KUHPidana, demikian Iptu Fachmi Suciandy.

Anggota DPD Aceh surati Kapolda Metro Jaya terkait kontes transgender

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Sudirman alias Haji Uma melayangkan surat ditujukan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto terkait kontes kecantikan transgender yang diselenggarakan pada Minggu (4/8) di sebuah hotel kawasan Jakarta Pusat.

“Kedatangan saya hari ini yaitu mengantarkan surat laporan tindak lanjut atas aspirasi masyarakat, tokoh ulama dan tokoh-tokoh masyarakat di Aceh terkait dengan penyelenggara kecantikan yang ada di salah satu hotel di Jakarta. Bahwa kita minta kepada Polda Metro Jaya dalam hal ini untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut di kasus ini, ” katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Sudirman menyebut kegiatan transgender itu juga telah membuat gaduh ulama dan tokoh masyarakat di Aceh. Sebab,  seorang kontestan bernama Nyak Ayu Saree yang menjadi pemenang dan menggunakan selendang bertuliskan Aceh.

“Warga Aceh marah, merasa terhina, tidak pernah mewakili ujug-ujug sudah ada keterwakilan. Jadi ini betul – betul membuat Aceh malu,” ucapnya.

Sudirman menyebutkan ada sejumlah hal yang ingin disampaikan ke Kapolda Metro Jaya. Pertama, soal selempang yang bertuliskan Aceh yang dipakai peserta kontes tersebut.

“Kemudian yang kedua kita merespons kritikan aspirasi dari masyarakat, tokoh alim ulama, tokoh masyarakat di Aceh ini mohon direspons oleh Polda Metro Jaya, ” katanya.

Kemudian yang ketiga, keikutsertaan mereka dalam kontes ini atas pendelegasian dari mana, atas dasar penjaringan rekrutmen dari mana.

“Padahal Aceh itu tidak mengenal dengan kontes-kontes waria itu nggak ada. kita berlaku syariat Islam di sana, semua harus menjunjung kepada Undang – Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh,” ucapnya.

Selanjutnya Sudirman berharap Kapolda Metro Jaya segera melakukan penindakan terhadap dugaan penghinaan tersebut sesuai dengan peraturan perundangan yang ada.

“Dan juga melakukan pencegahan di kemudian hari melalui perizinan keramaian terhadap kegiatan yang bersifat keikutsertaan peserta mewakili Provinsi Aceh untuk mensyaratkan pelaksana kegiatan melampirkan rekomendasi peserta dari Pemerintah Aceh,” ujarnya.

Sebelumnya Kepolisian bakal memanggil pihak penyelenggara dan manajemen hotel untuk mendalami kasus kontes kecantikan transgender yang diselenggarakan di salah satu hotel di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

“Nanti akan didalami, diawali dari penanggung jawab lokasi, penanggung jawab acara, hingga beberapa pihak yang diperlukan untuk dimintai klarifikasi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (7/8).

BPS catat angkatan kerja di Aceh capai 2,6 juta jiwa hingga awal 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angkatan kerja di Provinsi Aceh mencapai 2,6 juta jiwa hingga Februari 2024, dan 2,4 juta jiwa atau 94,4 persen di antaranya mereka dengan status bekerja, sementara selebihnya pengangguran.

“Pada Februari 2024 jumlah angkatan kerja di Aceh naik 667 jiwa dibandingkan dengan Februari 2023,” kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution, di Banda Aceh, Kamis (8/8), dalam laporan indikator tenaga kerja Provinsi Aceh Februari 2024, yang diharapkan bermanfaat untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan di bidang ketenagakerjaan.

Ia mengatakan berdasarkan diagram ketenagakerjaan Aceh Februari 2024, terdapat sebanyak 4 juta jiwa penduduk Aceh yang berusia kerja, yaitu penduduk dengan usia 15 tahun ke atas.

Dari jumlah tersebut terdapat 64,15 persen penduduk Aceh itu termasuk dalam angkatan kerja yaitu 2,6 juta jiwa, sedangkan 35,85 persen lainnya merupakan penduduk bukan angkatan kerja yaitu sebanyak 1,4 juta jiwa.

Menurut Riswan, komposisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk usia kerja di provinsi berjulukan Tanah Rencong itu siap untuk memasuki pasar tenaga kerja.

“Terlihat dengan tingginya angkatan kerja yang mencapai 64,15 persen dari total penduduk usia kerja,” ujarnya.

Ia menjelaskan, angkatan kerja terdiri atas penduduk yang bekerja dan pengangguran. Sedangkan bukan angkatan kerja yaitu penduduk yang tidak melakukan aktivitas ekonomi seperti bersekolah, mengurus rumah-tangga, atau lainnya.

Dia menyebutkan, untuk penduduk yang bekerja yakni penduduk yang sedang bekerja, dan penduduk yang sementara tidak bekerja.

“Sedangkan pengangguran mencakup penduduk yang mencari pekerjaan, penduduk yang mempersiapkan usaha, penduduk yang merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau putus asa serta penduduk yang sudah mempunyai pekerjaan tapi belum mulai bekerja,” ujarnya.

Riswan menambahkan, bekerja merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pendapatan, paling sedikit satu jam berturut-turut dan akumulatif selama seminggu yang lalu.

“Adapun jumlah penduduk yang bekerja di Aceh pada Februari 2024 sebesar 2,4 juta jiwa naik sebanyak 5 ribu jiwa dibandingkan dengan Februari 2024,” ujarnya pula.

Saat ini, kata dia lagi, jumlah pekerja laki-laki di provinsi paling barat Indonesia itu lebih banyak dibanding dengan perempuan, yaitu sebanyak 1,5 juta jiwa pekerja laki-laki atau sekitar 63,36 persen dari total penduduk usia kerja.

“Sedangkan pekerja perempuan sebanyak 899.624 jiwa atau sekitar 36,64 persen,” ujarnya lagi.

Desa di IKN ubah bekas tambang jadi wisata unggulan

Salah satu desa di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yakni Desa Wono Sari, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), berhasil mengubah bekas tambang batu bara menjadi destinasi wisata unggulan berupa Wisata Alam Goa Tapak Raja.

“Sejak IKN pindah ke PPU, pertumbuhan ekonomi dan lainnya bergerak cepat, salah satunya sektor pariwisata seperti di Goa Tapak Raja ini,” kata Ketua PKK Kabupaten PPU Linda Romauli Siregar, saat menerima kunjungan Tim Penilai Lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Kaltim, di Wono Sari, Kamis (8/8).

Kawasan Wisata Alam Goa Tapak Raja ini dulunya merupakan tambang batu bara yang ditinggalkan sejak tahun 2012, kemudian terbengkalai dan sebagian lahan milik masyarakat ada yang ditanami jenis pohon keras untuk penghijauan.

Kemudian tahun 2020, pemerintah desa setempat bersama masyarakat dan pihak terkait mulai menggerakkan semua sumber daya untuk menjadikan goa sebagai destinasi wisata karena IKN sudah ditetapkan pindah ke Sepaku.

Sejak saat itu, gotong royong terus dilakukan bersama lembaga kemasyarakatan desa, warga setempat, hingga pihak ketiga sampai kemudian lokasi tersebut sekarang menjadi destinasi unggulan yang kerap dikunjungi tamu dari berbagai daerah, bahkan turis asing pun sudah beberapa kali datang.

Linda bersyukur karena Wono Sari masuk tiga besar dalam lomba BBGRM yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim, hal ini menggambarkan bahwa Wono Sari mampu bersaing dengan 841 desa yang tersebar di 841 desa di Kaltim.

Masuknya nominasi tiga besar ini juga sebagai bukti bahwa tingkat gotong royong oleh masyarakat Wono Sari cukup tinggi, karena dalam lomba ini hal yang menjadi penilaian utama tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan gotong royong, baik gotong royong bidang ekonomi, sosial, kesehatan, lingkungan, keagamaan, wisata, dan lainnya.

“Mengingat begitu besarnya tingkat gotong royong dan semangat aparatur desa bersama para kader masyarakat dalam melakukan presentasi tadi, maka saya yakin Wono Sari bisa juara satu dalam lomba ini,” katanya.

Meski demikian ia mengingatkan, dapat juara satu, dua, atau tiga, itu adalah bonus dari berbagai bentuk pelayanan yang diberikan pemerintah desa kepada masyarakat, karena yang paling penting adalah konsistensi menggerakkan masyarakat dan merangkul berbagai pihak dalam memajukan desa.

Rombongan Tim Penilaian Lomba BBGRM ini dipimpin oleh Roslindawaty, selaku Kabid Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat DPMPD Provinsi Kaltim.

Sedangkan tim penilai berasal dari berbagai unsur, antara lain DPMPD Provinsi Kaltim, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kaltim, dan Forum Komunikasi Kader Pemberdayaan Masyarakat (Forkom KPM) Kaltim.

Akademisi UI pelajari model pendidikan di Rusia

Peneliti Vokasi Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati berkesempatan mempelajari model pendidikan vokasi di perguruan tinggi dan standar praktik pendidikan dasar di Kota Kazan, Naberezhnye Chelny, Almetyevsk, dan Alekseevsk, Rusia.

“Dialog dengan CEO Innopolis University memberikan perspektif baru bahwa kampus mereka didesain untuk dikelola layaknya IT Company -run a university as an IT company-. Pimpinan universitas ialah seorang CEO, di mana posisi Rektor berada di bawah CEO, yang fokus mengelola riset dan akademik,” kata Devie Rahmawati, peneliti dan pengajar Vokasi UI dalam keterangannya di Depok, Senin.

Devie menjelaskan, universitas memperoleh pendapatan salah satunya melalui paten riset. Di Innopolis menurut mereka, tidak mungkin Industri akan melirik kampus, kalau kampus tidak serius menawarkan program atau karya yang relevan dengan industri.

“Inilah mengapa mereka memiliki sales dan account manager untuk setiap perusahaan yang menjadi mitra kampus. Terbukti, Innopolis sedikitnya sudah memiliki 500 paten dari dosen dan mahasiswa,” kata Devie Rahmawati.

Devie menyebutkan, di Rusia pendidikan menjadi salah satu rahasia keunggulan SDM, yang dimulai dari standar tinggi di Sekolah Dasar Negeri dari Pemerintah, yang berlangsung selama 4 tahun dan gratis.

“Fasilitas berupa kolam renang, lapangan bola, concert hall, makan pagi dan siang gratis, hingga perlengkapan belajar berbasis teknologi tinggi adalah sarana prasarana wajib di pendidikan dasar,” kata Devie Rahmawati yang juga pegiat literasi digital itu.

“Kurikulum yang padat, namun, dikemas dengan menyenangkan, sehingga mudah diserap oleh anak-anak, dan mereka tidak merasa bosan ataupun lelah di sekolah,” kata Devie.

Dia mengatakan tidak hanya itu, pemda di Rusia juga menyediakan fasilitas sosial yang memberikan berbagai pelatihan-pelatihan gratis untuk pengembangan bakat dan ketrampilan anak, seperti studio musik, game station, memahat, melukis, menjahit, dan berbagai sarana lain yang buka Senin hingga Minggu, serta dapat diakses gratis.

“Bahkan di Kazan, ada satu Concert Hall publik yang didedikasikan khusus hanya untuk anak-anak,” kata Devie Rahmawati.

UI beri edukasi literasi keuangan bagi Generasi Z

Program studi Administrasi Keuangan dan Perbankan, Program Pendidikan Vokasi (PPV), Universitas Indonesia (UI) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) dengan memberikan edukasi kepada generasi Z di SMAN 26 Jakarta.

“Vokasi UI menerapkan kurikulum berbasis praktik yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Sehingga, implementasi dari pembelajaran di kelas dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat,” kata Direktur PPV UI Padang Wicaksono di Depok, Kamis.

Padang berharap agar literasi keuangan ini dapat berlanjut ke daerah lainnya agar masyarakat menerima manfaat positif dari kegiatan yang dilaksanakan Vokasi UI secara inklusif.

Edukasi literasi keuangan ingin bertajuk “Gerakan Gen Z Menabung: Sosialisasi Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank” di SMAN 26 Jakarta.

Isu mengenai keamanan data pribadi pada rekening bank menjadi salah satu masalah utama bagi masyarakat di dunia perbankan. Hal tersebut disebabkan karena data nasabah perbankan berisi informasi pribadi dan sensitif yang dapat disalahgunakan oleh orang lain untuk tindak kejahatan.

Tak terkecuali, nasabah perbankan yang saat ini didominasi generasi z sebagai potential costumer, perlu meningkatkan pengetahuan terkait perlindungan data nasabah.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan generasi z termasuk rendah, yaitu 44,04 persen atau lebih rendah 3,94 persen dari generasi milenial.

Pengmas tersebut merupakan rancangan final project mata kuliah Praktik Layanan Nasabah bagi mahasiswa agar diterapkan secara langsung kepada masyarakat.

Kegiatan yang dibalut dalam bentuk sosialisasi tersebut merupakan inisiasi inovatif yang dirancang untuk memperkuat literasi keuangan di kalangan generasi muda.

Dipandu oleh mahasiswa prodi Administrasi Keuangan dan Perbankan, sosialisasi tersebut memberikan wawasan praktis cara mengelola uang dengan bijaksana, hak dan kewajiban sebagai nasabah, serta praktik terbaik dalam perbankan.

Sebagian besar generasi Z yang baru akan membuka tabungan di bank berada di usia jenjang SMA sederajat.

Peneliti UI paparkan pentingnya pelatihan bagi guru vokasi di industri

 Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Jahen Fachrul Rezki memaparkan pentingnya pelatihan bagi guru vokasi di industri.

“Guru-guru yang ada di vokasi bisa diberi pelatihan di industri. Jadi selain ahlinya datang ke sekolah, gurunya juga dilatih, sehingga guru bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,” kata Jahen dalam diskusi bersama Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Jakarta, Kamis.

Ia menyebutkan proses pelatihan sekarang semakin dinamis, tidak hanya di kelas tetapi juga bisa secara daring di tempat kerja, dan hal tersebut menjadi alternatif yang bisa dikembangkan, khususnya untuk peningkatan kapasitas siswa/siswi SMK agar lebih mampu bersaing di dunia industri.

Selain itu, menurutnya, penting bagi lembaga pendidikan atau pelatihan untuk berinvestasi di bidang peningkatan soft skill.

“Saat ini soft skill menjadi sangat krusial, selain adanya pelatihan keterampilan teknis, kemampuan soft skill juga sangat penting. Investasi untuk pelatihan ini menjadi sangat krusial,” ujarnya. 

Kemudian, lanjut dia, juga investasi dalam fasilitas pembelajaran, mengingat dinamika teknologi yang semakin pesat, sehingga membutuhkan pelatihan yang semakin maju.

“Seringkali permasalahannya itu, duitnya dari mana? Jadi memang dibutuhkan investasi atau kerja sama pemerintah dengan sektor privat atau swasta untuk memastikan perusahaan-perusahaan bisa mendapatkan teknologi yang baru,” ucapnya.

Menurutnya, serikat pekerja atau buruh juga bisa menngaungkan advokasi kebijakan yang mengembangkan kualitas keterampilan pekerja untuk memastikan standar etika berjalan di tiap industri.

“Saat ini isunya tidak hanya soft skill, tetapi juga literasi digital, keberlanjutan, dan kolaborasi. Kata kuncinya adalah kolaborasi, kita tidak bisa bekerja sendiri, dan ketika perusahaan semakin tumbuh, semua akan senang,” paparnya.

Sementara itu Direktur Organisasi Buruh Internasional (ILO) Simrin Singh menyampaikan studi hasil kerja sama ILO dan UI dengan pendanaan dari Jepang yang membahas pentingnya mengembangkan angkatan kerja terampil melalui kolaborasi pelatihan-pelatihan yang menekankan pada investasi modal manusia.

“Untuk menjembatani kesenjangan keterampilan perlu ada kemitraan swasta-publik antara dunia usaha dengan lembaga pelatihan,” katanya.

“Program-program seperti model pabrik pembelajaran serta link and match yang menyelaraskan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri terbukti menjadi praktik-praktik terbaik yang memastikan para lulusan dapat melakukan transisi ke pasar kerja dengan baik,” imbuhnya.

Studi tersebut juga memaparkan pentingnya memprioritaskan upaya mempertahankan pekerja dan berinvestasi dalam kemampuan mereka melalui pelatihan keterampilan (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling).

“Lembaga-lembaga pelatihan juga harus memperluas kesempatan pembelajaran secara langsung di tempat kerja kepada lebih banyak orang dan memperkuat kemitraan industri untuk mempersiapkan secara efektif para lulusan menjadi angkatan kerja,” tuturnya.

UI berikan peningkatan keilmuan institusi bisnis industri kreatif

Direktur Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Indonesia (UI) Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengatakan UI siap berikan peningkatan keilmuan institusi bisnis industri kreatif dengan tata kelola yang memiliki dampak lebih luas bagi masyarakat.

“Institusi bisnis industri kreatif perlu difasilitasi dengan peningkatan keilmuan, keahlian, dan jejaring sehingga menghasilkan pelaku bisnis yang andal dan adaptif dengan perubahan dan mampu mentransformasikan perubahan bagi perekonomian Indonesia,” kata Padang Wicaksono di Depok, Senin.

Ia mengatakan perkembangan dinamika global di sektor industri kreatif menjadi tantangan bagi SDM di Indonesia untuk berperan aktif di dalamnya. Industri kreatif merupakan subsistem dari ekonomi kreatif yang mencakup berbagai sektor penggunaan keahlian dan kreativitas untuk menghasilkan sebuah produk dan jasa.

Baca juga: UI: Ekonomi nasional perlu bergeser berbasis pengetahuan

Untuk itu katanya Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Indonesia (UI), membuka program studi (prodi) baru untuk jenjang pascasarjana, yaitu Magister Terapan Industri Kreatif. Pendaftaran masih dibuka hingga 13 Juni 2024.

“Program Studi Magister Terapan Industri Kreatif bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan dan mengelola bisnis industri kreatif berbasis teknologi secara profesional, mandiri, beretika, dan berdaya saing global,” katanya.

Lingkup kajian prodi ini sangat vokasional dan relevan dengan perkembangan dunia global, khususnya kebutuhan industri kreatif, masyarakat, serta pemerintah.

Program Studi Magister Terapan Industri Kreatif menjadi prodi magister terapan pertama di UI dan prodi ke-16 di PPV UI.

Pendaftaran program studi tersebut sudah dapat dilakukan untuk Periode Tahun Akademik 2024/2025 melalui jalur SIMAK UI gelombang 2 pada 16 Mei – 13 Juni 2024 dengan membuat akun pendaftaran di https://penerimaan.ui.ac.id/.

Prodi ini membuka kesempatan kepada lulusan sarjana terapan (D4) mapun sarjana (S1) yang ingin melanjutkan studinya di jenjang yang lebih tinggi.

Adapun mata kuliah yang dipelajari antara lain Kreativitas dan Inovasi, Kebudayaan dan Industri Kreatif, Regulasi Industri Kreatif dan Kekayaan Intelektual, Manajemen Strategik Industri Kreatif, Kewirausahaan Teknologi, dan lainnya.

“Bertambah usianya Vokasi UI yang ke-16 menandakan bahwa kami semakin matang untuk berpartisipasi dalam penciptaan lulusan vokasional yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri,” ujarnya.

“Dibukanya prodi magister terapan tersebut juga akan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperdalam ilmu vokasional untuk diterapkan di masyarakat dan meningkatkan perekonomian bangsa, khususnya pada sektor industri kreatif,” kata Padang.