10 Raksasa Amerika Ini Mau IPO Tahun ini, Nilainya Bikin Melongo

Ilustrasi Trading (Stok Market)

Saham-saham yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) diharapkan menjadi salah satu katalis untuk menggerakkan pasar saham Indonesia yang loyo. Kondisi serupa juga diharapkan terjadi di Amerika Serikat (AS).

Kehadiran saham-saham IPO mendorong gairah pasar saham tanah air. Apalagi, saham-saham IPO di awal tahun terpantau milik beberapa sosok pengusaha dan konglomerat yang mendorong tingginya minat investor untuk berpartisipasi dalam IPO tersebut.

Hingga perdagangan saham Jumat (10/1/2025), sudah terpantau lima emiten telah berhasil melantai di BEI, diantaranya terdapat saham milik Happy Hapsoro yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang merupakan anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).

Dan terpantau tiga saham IPO akan bersiap melantai pada pekan depan, diantaranya saham milik Sugianto Kusuma atau yang dikenal dengan Aguan sang pendiri Agung Sedayu Group yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).

Dan terpantau tiga saham IPO akan bersiap melantai pada pekan depan, diantaranya saham milik Sugianto Kusuma atau yang dikenal dengan Aguan sang pendiri Agung Sedayu Group yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).

Selain saham-saham IPO tanah air, terdapat saham-saham IPO yang menarik dan terbesar 2025 dari pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street.

Berikut catatan CNBC Indonesia Research saham-saham IPO mendatang yang paling diantisipasi pada tahun 2025 yang patut diperhatikan.

Stripe

Perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan yang bersiap IPO dan paling strategis pada 2025, dengan proyeksi valuasi sekitar US$65 miliar atau setara dengan Rp1.053 triliun (Rp16.200/US$1).

Sebagai pemain kunci di sektor teknologi finansial, IPO Stripe dapat menghadirkan peluang bagi mereka yang tertarik pada pasar yang berkembang pesat ini. Namun, calon investor harus mempertimbangkan lanskap persaingan dan volatilitas pasar yang dapat memengaruhi kinerja Stripe pasca-IPO.

Medline Industries

Medline adalah nama besar di dunia rantai pasokan medis, dan mereka bersiap untuk go public pada t2025 dengan estimasi valuasi US$50 miliar atau setara dengan Rp810 triliun (Rp16.200/US$1). Dengan rekam jejak yang solid dan jangkauan global, IPO ini mungkin menarik perhatian siapa pun yang ingin berinvestasi di sektor pasokan perawatan kesehatan.

Instacart

Layanan pengiriman bahan makanan terkemuka, berencana untuk melantai di bursa saham pada 2025. Sebagai perusahaan terkemuka di pasar bahan makanan daring, IPO Instacart membuka peluang untuk memasuki pasar e-commerce, tetapi persaingan yang ketat dan potensi risiko jenuhnya pasar perlu diperhatikan.

Zopa

Awalnya merupakan pemberi pinjaman peer-to-peer, Zopa telah berkembang menjadi bank digital lengkap dan diharapkan akan go public pada pertengahan tahun 2025. Berakar pada revolusi fintech di Inggris, IPO Zopa dapat menarik minat yang signifikan dari para pedagang yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka dengan perusahaan jasa keuangan.

Shein

Pengecer mode cepat ini dikabarkan mengincar IPO pada tahun 2024 atau 2025. Dengan valuasi sekitar US$66 miliar atau setara dengan Rp1.069,2 triliun (Rp16.200/US$1), IPO Shein dapat menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Bagi para pedagang yang ingin memanfaatkan ledakan e-commerce, Shein layak untuk diperhatikan.

Databricks

Dikenal dengan analisis data berbasis AI, menargetkan IPO pada awal tahun 2025. Setelah putaran pendanaan terbarunya senilai US$10 miliar atau setara dengan Rp162 triliun (Rp16.200/US$1), valuasi perusahaan telah meningkat menjadi US$62 miliar atau setara dengan Rp1.004,4 triliun (Rp16.200/US$1). Meskipun menawarkan peluang di sektor AI dan big data, risiko lanskap teknologi yang berkembang pesat harus dievaluasi.

Revolut

Aplikasi perbankan digital, yang telah menjadi nama rumah tangga di bidang fintech, dikabarkan sedang mempersiapkan IPO pada  2025. Bagi mereka yang tertarik dengan tren perbankan digital, IPO Revolut mungkin menarik untuk disimak.

Discord

Platform komunikasi yang populer di kalangan gamer juga dikabarkan akan go public pada tahun 2025. Dengan valuasi sekitar US$15 miliar atau setara dengan Rp243 triliun (Rp16.200/US$1), IPO Discord dapat memberikan eksposur ke sektor teknologi dan media sosial.

Klarna

Sebagai pemimpin di sektor ‘beli sekarang, bayar nanti’ (BNPL), Klarna dilaporkan telah mengajukan IPO di Amerika Serikat, dengan target untuk go public sekitar tahun 2025. Meskipun waktu spesifiknya masih dirahasiakan, estimasi valuasi Klarna dapat berkisar antara US$6,7 miliar atau setara dengan Rp108,54 triliun dan $14,6 miliar atau setara dengan Rp236,52 triliun (Rp16.200/US$1). IPO ini dapat menarik minat mereka yang tertarik pada keuangan konsumen, meskipun penting untuk mengevaluasi kekhawatiran profitabilitas Klarna dan tantangan regulasi, terutama karena sektor BNPL menghadapi pengawasan yang lebih ketat.

Reliance Jio

IPO ini diharapkan menjadi salah satu yang terbesar pada tahun 2025, dengan estimasi valuasi sekitar US$112 miliar atau setara dengan Rp1.814,4 triliun (Rp16.200/US$1). Reliance Jio bukan hanya pemimpin dalam industri telekomunikasi India, perusahaan ini juga merupakan pendorong utama transformasi digital di seluruh negeri. Dengan basis pelanggan yang besar dan rencana ambisius untuk berekspansi ke layanan 5G dan digital, IPO Jio layak untuk diikuti, meskipun investor harus mewaspadai tekanan persaingan dan dinamika regulasi dalam sektor tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*