Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menunjukkan produksi rokok pada Februari 2025 yang mencapai 26,3 miliar tersebut melonjak 57,48% dibandingkan Januari tahun ini (month to month/mtm). Namun, produksi tersebut hanya naik tipis 0,27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Lonjakan produksi rokok ini sesuai historisnya. Produksi rokok biasanya terbang sebulan sebelum Ramadan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan selama Ramadan dan Lebaran.
Sebagai catatan, Ramadan tahun ini berlangsung pada 1 Maret hingga diperkirakan 31 Maret 2025. Alhasil perusahaan cenderung menggenjot produksi mendekati bulan Ramadhan atau sekitar satu bulan sebelumnya untuk memenuhi tingginya permintaan selama Lebaran.
Data historis sebelum pandemi Covid-19 (2017-2019) menunjukkan produksi rokok pada Ramadhan selalu di atas 30 miliar batang.Pada periode tersebut Ramadhan jatuh pada awal atau pertengahan Mei.
Pada awal Pandemi 2020, produksi rokok bahkan masih menembus 29,5 miliar batang pada April di mana terdapat awal Ramadan.
Produksi rokok baru melandai pada Ramadan 2021-2022. Produksi rokok kembali naik pada Ramadhan 2023 (akhir Maret) yakni 29,45 miliar batang.
Secara keseluruhan, produksi rokok pada Januari-Februari 2025 mencapai 43 miliar batang. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2024 yang menyentuh angka 43,62 miliar batang.
Kendati demikian, produksi rokok dua bulan terakhir tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2022 dan 2023.
Foto: Fasilitas Penerima Gas atau On Shore Receiving Facilites (ORF) Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 di Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah, yang dioperasikan PT Pertamina Gas (Pertagas). (Dok. Pertagas)
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, bahwa sedang terjadi kondisi penurunan jumlah produksi gas bumi dari lapangan-lapangan migas.
“Nah untuk pasokan, isu pasokan adalah adanya kondisi penurunan jumlah produksi gas bumi dari lapangan-lapangan gas bumi yang menjadi sumber pasokan utama PGN, utamanya kita banyak mengambil dari koridor medco yang tahun 2025 ini cukup menurun tajam,” jelas Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Untuk bisa tetap memenuhi kebutuhan gas dan menutupi defisit pasokan gas, PGN mensiasatinya melalui Liquefied Natural Gas (LNG) dari domestik yakni dari Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro.
“Kemudian sebagai solusi antara-antara sampai ditemukannya cadangan gas bumi ini kita pakai atau kita tutupi defisit pasokan gas ini dengan LNG yang berasal dari domestik, yaitu dari Tangguh, Bontang maupun Donggi Senoro,” katanya.
Selain itu, dia mengatakan pihaknya juga menghadapi tantangan dalam pemenuhan LNG yang membuat pihaknya harus membayar lebih besar.
“Nah untuk pemenuhan LNG ini ada beberapa tantangan yaitu LNG yang akan dialokasikan ke kita itu merupakan LNG yang pembatalan ekspor yang sudah committed, misalnya dari tangguh sudah berkontrak dengan buyers luar negeri itu dikurangi untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dan tentunya ini akan menambah harga yang dibebankan kepada PGN,” tandasnya.
Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan bahwa di sektor hulu, produksi minyak dan gas bumi, baik dari domestik serta internasional, berhasil dipertahankan pada level 1,044 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).
“Di Subholding Hulu, produksi dari domestik dan internasional dapat terjaga pada level 1.044.000 barel setara minyak per hari, dengan kontribusi Pertamina pada produksi nasional 69%, untuk minyak dan gas 37%,” kata Wiko dalam RDP bersama Komisi VI, Selasa (11/3/2025).
Menurut Wiko, meski produksi minyak domestik mengalami tantangan akibat bencana alam pada 2024 dan penurunan produksi alamiah, Pertamina tetap berupaya menutup gap atau selisih produksi melalui berbagai langkah.
Langkah tersebut antara lain mengelola produksi baseline, peningkatan jumlah pengeboran, injeksi air (water flood), sumur nganggur (idle well), serta pembahasan perbaikan fiskal (fiscal term) bersama dengan pemerintah. Adapun, berkat strategi ini, pendapatan di sektor hulu Pertamina tetap berada di kisaran US$ 14 miliar, hampir sama dengan tahun 2023.
“Profil produksi tersebut mampu menjaga capaian revenue untuk Subholding Hulu pada level US$ 14 miliar, kurang lebih sama dengan tahun 2023,” kata Wiko.
Foto: Kolase Logo Mobil China. (Dok. Wuling, BYD, Neta, Cherry)
Invasi brand mobil listrik China ke Indonesia hingga membangun pabrik membuat lahan industri menjadi laris manis. Saat ini, di Greater Jakarta dan Subang, menjadi submarket paling potensial, dengan sektor auto-related sebagai prime mover, terutama yang terkait dengan pengembangan produksi EV (electric vehicle) dan berbagai industri turunannya.
Performa subsektor industri terhitung mencatatkan yang terbaik sejak pandemi melanda. Tahun 2024 menjadi performa terbaik dalam 5 tahun terakhir, melalui catatan permintaan lahan berkisar 312 hektare.
Sehingga tidak mengherankan jika beberapa kawasan industri di Jabodetabek berencana membuka tambahan pasokan lahan untuk memenuhi permintaan para bos-bos pabrikan industri. Termasuk di wilayah Subang yang juga memiliki rencana yang sama. Total stok kawasan industri di Greater Jakarta dan sekitarnya bertambah, saat ini tercatat berkisar 15.729 hektare, dimana total serapan lahan di semester ini berkisar 77 hektar. Subang, Bekasi dan Karawang, masih menjadi submarket yang potensial saat ini.
“Serapan lahan kawasan industri di tahun 2024 menunjukkan performa tertinggi sejak pandemi. Memang tidak dapat dipungkiri, gelombang masuknya manufaktur dari wilayah regional Asia, seperti Tiongkok, Vietnam, dan Korea Selatan memberikan dampak positif terhadap performa Kawasan Industri. Terlebih Perang Dagang As-Tiongkok yang telah membawa relokasi pabrik ke wilayah Jawa Tengah,” kata Willson Kalip, Country Head dari Knight Frank Indonesia dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025).
Sedangkan Harga masih stabil, cenderung mulai meningkat terutama di beberapa kawasan yang memiliki daya kompetisi yang relatif lebih tinggi, seperti di koridor timur Jakarta.
“Saat ini Pemerintah dan Industrialist perlu menangkap peluang ini sebagai ‘golden opportunity’, hal ini mengingat sektor manufaktur akan menjadi katalis dalam menjaga performa sektor industri di Greater Jakarta dan nasional,” sebut Willson.
Salah satu pabrikan mobil yang bakal membangun pabriknya adalah BYD dengan nilai investasi US$ 1 miliar sekitar Rp 16 triliun dan akan selesai dibangun 2025 mendatang.
Pabrik yang sedang dibangun berlokasi di kawasan industri Subang, Jawa Barat. Kapasitas produksinya mencapai 150.000 unit kendaraan listrik (EV) per tahun. Perusahaan bakal menjadikan Indonesia untuk fokus pada pasar ekspor.
Selain itu, Handal Indonesia Motor (HIM) yang menampung beberapa brand mobil juga membangun pabrik baru di Purwakarta yang ukurannya 3x lebih besar dari pabrik saat ini yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi. Pabrik di Bekasi tersebut Bekasi sudah penuh setelah memegang tiga merek sekaligus, yakni Chery, Neta dan Jetour.
Pabrik HIM di Bekasi seluas 12 hektare dan hanya dapat memproduksi 30 ribu unit per tahun, sedangkan pabrik Purwakarta yang baru seluas 38 hektare dan dapat memproduksi 90 ribu unit per tahun.
Pada masa itu, munculnya kerajaan-kerajaan Islam dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan maritim. Para pedagang Muslim dari berbagai wilayah seperti Arab, India, Persia, hingga Tiongkok berinteraksi dan berbaur dengan masyarakat setempat.
Perubahan ini ditandai dengan berdirinya sejumlah kerajaan bercorak Islam yang tidak hanya berperan dalam pemerintahan, tetapi juga dalam penyebaran ajaran Islam ke seluruh Nusantara.
Dari sekian banyak kerajaan Islam yang pernah berdiri, berikut adalah rangkuman mengenai kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia.
Berdasarkan data tersebut, Perlak merupakan salah satu kerjaan tertua di Indonesia dan merupakan wilayah yang dikenal memproduksi kayu perlak yang merupakan bahan baku pembuatan kapal.
Tak heran, Perlak ramai dikunjungi pedagang Gujarat, Arab, dan Persia, sehingga komunitas Islam di wilayah ini berkembang pesat. Proses asimilasi dari hasil kawin campur pedagang Muslim dengan wanita pribumi banyak terjadi pada masa itu.
Kerajaan Perlak berlangsung cukup lama. Raja pertama Kerajaan Perlak bernama Alaidin Sayyid Maulana Aziz Syah. Kemudian raja terakhir Muhammad Amir Syah mengawinkan putrinya dengan Malik Saleh. Malik Saleh inilah yang menjadi cikal bakal yang mendirikan Kerajaan Samudra Pasai.
“Baguslah semuanya untuk membangun. Pokoknya penciptaan lapangan pekerjaan supaya masyarakat bisa lebih baik hidupnya, lebih makmur,” ujar TW kepada wartawan.
Dia tidak menampik maraknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi salah satu pembahasan. “Ya itu termasuk supaya ke depan PHK selesai,” kata TW.
Dalam kesempatan itu, dia juga sempat ditanya tanggapannya terkait keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). TW menitipkan pesan terhadap lembaga tersebut. “Ya Danantara harus hebat, maju,” ujarnya.
Keputusan ini dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM No. 6/2025 tentang Perubahan atas Permen ESDM No. 6/2024 tentang Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral di Dalam Negeri.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga kepada PTFI. Namun, izin ekspor ini hanya berlaku selama enam bulan.
“Hanya untuk jangka waktu 6 bulan, selama Permen nomor 6 tahun 2025,” kata dia saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Yuliot menegaskan bahwa perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga ini diberikan karena adanya keadaan kahar yang dihadapi perusahaan. Sehingga, apabila tidak ada kegiatan ekspor, operasional di hulu dapat terhenti.
Hal ini lantas berpotensi menghambat proses produksi dan berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Jadi kan kalau ini tidak dilakukan ekspor untuk kondisi kahar. Itu justru ini akan terhenti kegiatan produksi di hulunya. Kalau ini terhenti di hulu berarti ini kan akan menghambat proses dan juga ada PHK,” kata dia.
Seperti diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM sebelumnya, izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia hanya berlaku sampai 31 Desember 2024. Mulai 1 Januari 2025 seharusnya PT Freeport Indonesia hanya menjual atau mengekspor produk katoda tembaga yang merupakan hasil pemurnian dari fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).
Namun, karena terjadi insidennya kebakaran di unit fasilitas Common Gas Cleaning Plant di Smelter
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, pada Oktober 2024 lalu, maka operasional smelter ini berhenti sementara.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas sempat mengatakan, pihaknya berencana memulai kembali uji coba (commissioning) fasilitas smelter Manyar ini pada pertengahan Maret 2025.
Menurut dia, proses testing atau commissioning dan pre-commissioning akan berlangsung dari pertengahan Maret hingga minggu ketiga Juni 2025.
Sementara itu, kapasitas produksi nantinya akan ditingkatkan secara bertahap. Dimulai pada akhir Juni, di mana kapasitas produksi dapat mencapai 40%. Kemudian meningkat bertahap hingga ditargetkan bisa mencapai 100% pada Desember 2025.
“Mulai bisa ramp up produksi di minggu keempat bulan Juni sebesar dengan kapasitas masih 40%, kemudian di Agustus 50%, September 60%, Oktober 70%, November 80%, baru 100% di Desember,” kata Tony dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/2/2025).
Tony menjelaskan bahwa kebakaran terjadi di fasilitas Common Gas Cleaning Plant. Insiden ini menyebabkan kerusakan parah pada Wet Electro-Static Precipitator (WESP) serta beberapa ducting dan valves yang terintegrasi dengan sistem tersebut.
Ia lantas menjelaskan proses produksi dalam smelter tersebut, dalam proses produksi konsentrat dibakar di dalam tungku atau furnace yang menghasilkan emisi gas SO2. Gas lalu ditangkap dan dibersihkan di fasilitas Common Gas Cleaning Plant sebelum dialirkan ke pabrik pengolahan asam sulfat.
“SO2 ini adalah gas yang berbahaya, sehingga tidak bisa diemisikan begitu saja ke udara, ini harus ditangkap untuk dibersihkan terlebih dahulu, yaitu fasilitas yang menangkap dan membersihkan yaitu Common Gas Cleaning Plant yang terbakar,” kata Tony.
Tony mengatakan, pihaknya menargetkan volume konsentrat yang dapat diekspor mencapai 1,3 juta ton hingga akhir 2025.
“Harapan kita adalah kita tetap bisa ekspor Sampai akhir tahun totalnya 1,3 juta. Tapi kalau pemerintah kemudian Memutuskannya Berbeda sama permintaan Kita kan boleh-boleh saja,” ujarnya.
Mengutip bahan paparan PTFI, investasi kumulatif untuk proyek smelter PTFI di Gresik mencapai Rp 58 triliun atau sekitar US$ 3,67 miliar. Proyek ini merupakan pemenuhan komitmen PTFI terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diterbitkan pada tahun 2018.
Proyek smelter dengan desain single line terbesar di dunia ini memiliki kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan memproduksi sekitar 600.000-700.000 katoda tembaga per tahun.
Bersama dengan smelter pertamanya yang dikelola PT Smelting Gresik, kedua smelter milik PT Freeport Indonesia ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, dan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak.
Foto: Sejumlah perahu tongkang batu bara melintas di Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (24/7/2024). Sungai Mahakam berfungsi sebagai jalur pengangkutan batu bara. Setiap hari di sungai ini dipadati tongkang yang membawa muatan batu bara. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menerbitkan aturan yang mewajibkan eksportir batu bara menggunakan Harga Batubara Acuan (HBA). Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 72.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan untuk Penjualan Komoditas Mineral Logam dan Batu Bara.
Aturan tersebut ditetapkan di Jakarta dan ditandatangani oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 24 Februari 2025, serta mulai berlaku pada 1 Maret 2025.
Aturan ini berlaku bagi pemegang izin usaha pertambangan (IUP) tahap kegiatan operasi produksi, pemegang IUP khusus tahap kegiatan operasi produksi, serta pemegang IUP khusus sebagai kelanjutan operasi kontrak/perjanjian, termasuk pemegang kontrak karya dan pemegang perjanjian karya perusahaan pertambangan batu bara.
Salah satu perubahan signifikan dalam aturan ini adalah penetapan Harga Mineral Acuan (HMA) dan HBA yang sebelumnya dilakukan setiap bulan, kini ditetapkan sebanyak dua kali dalam sebulan, yakni setiap tanggal 1 dan tanggal 15.
“Penetapan harga mineral acuan dan harga batu bara acuan dilakukan pada tanggal 1 dan tanggal 15 setiap bulan berjalan,” demikian bunyi poin kelima dalam aturan tersebut, dikutip Selasa (4/3/2025).
Selain itu, HBA terbaru juga telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 80.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Maret 2025.
Berdasarkan keputusan ini, HBA untuk batu bara kalori tinggi dengan kesetaraan nilai kalori 6.322 kcal/kg GAR ditetapkan sebesar US$128,24 per ton. Sementara itu, HBA untuk batu bara dengan nilai kalori 5.300 kcal/kg GAR berada di level US$82,66 per ton.
Lebih lanjut, HBA untuk batu bara dengan kesetaraan nilai kalori 4.100 kcal/kg GAR ditetapkan sebesar US$50,70 per ton, sedangkan untuk batu bara dengan kesetaraan nilai kalori 3.400 kcal/kg GAR dipatok pada level US$34,16 per ton.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mewajibkan para eksportir menjual komoditas batu bara dengan menggunakan HBA. Hal ini ditujukan untuk menjaga harga batu bara asal Indonesia di pasar global tidak rendah.
Bahlil berharap para eksportir batu bara nasional dapat mengikuti kebijakan tersebut. Ia tak segan-segan memberikan rekomendasi pencabutan izin ekspor apabila terdapat perusahaan batu bara yang tak mau patuh pada aturan tersebut.
“Bila perlu, kalau tidak mau ya kita tidak usah izin ekspornya. Kira-kira begitu. Supaya masa harga batu bara di negara lain dengan negara kita dibuat kita lebih murah. Masa harga batu bara kita ditentukan oleh negara lain,” katanya.
Foto: Orang-orang menghadiri rapat umum pro-pemerintah yang diberi nama ‘Pawai Perdamaian’, seminggu menjelang pemilu di seluruh Uni Eropa, di Budapest, Hongaria, 1 Juni 2024. (REUTERS/Bernadett Szabo)
Mengutip RT, Senin (3/3/2025), Menteri Luar Negeri (Menlu) Hungaria Peter Szijjarto mengutuk serangan drone Ukraina terhadap stasiun kompresor jaringan pipa gas TurkStream. Szijjarto menyebutnya sebagai serangan terhadap kedaulatan negaranya karena peran penting saluran tersebut dalam keamanan energinya.
“Jaringan pipa Turkish Stream adalah jaminan keamanan pasokan gas alam Hungaria; oleh karena itu, gangguan apapun yang mungkin terjadi akan sangat membahayakan keamanan energi kita,” tulis Szijjarto di Facebook.
“Keamanan energi adalah masalah kedaulatan, dan oleh karena itu jenis serangan ini harus dianggap sebagai serangan terhadap kedaulatan.”
Komentar Szijjarto disampaikan setelah militer Rusia melaporkan telah menggagalkan serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap stasiun kompresor Russkaya pada Jumat malam. Stasiun ini merupakan fasilitas penting bagi jaringan pipa TurkStream, di Wilayah Krasnodar Rusia, yang berfungsi sebagai titik keluarnya gas lalu masuk ke pengiriman.
Pipa tersebut, yang telah beroperasi sejak Januari 2020, menyalurkan gas alam Rusia ke pelanggan Turki dan beberapa negara Eropa, termasuk Hungaria, Serbia, Bulgaria, Slovakia, Bosnia dan Herzegovina, dan Yunani.
Szijjarto juga meminta Komisi Eropa untuk mengklarifikasi pendiriannya mengenai masalah tersebut. Ia mengingatkan Brussels akan jaminannya baru-baru ini bahwa Ukraina tidak akan menargetkan infrastruktur yang menuju UE.
“Menlu Rusia Sergei Lavrov memberi tahu Szijjarto tentang upaya serangan tersebut selama percakapan telepon yang diprakarsai oleh Hungaria,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan. Ia menjelaskan insiden tersebut dan implikasinya terhadap keamanan pipa tersebut.
Insiden tersebut bukanlah yang pertama kali melibatkan fasilitas tersebut. Pada bulan Januari lalu, pasukan Ukraina berupaya menyerangnya dengan sembilan pesawat nirawak kamikaze, menurut militer Rusia. Semua UAV berhasil dicegat, tetapi puing-puing dari ledakan tersebut menyebabkan kerusakan kecil pada stasiun tersebut.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berhasil meraih PROPER Emas ke-14 kali berturut-turut untuk dua wilayah operasionalnya. Penghargaan PROPER Emas diraih Area Kamojang untuk yang ke-14 kali dan Area Ulubelu yang ke-3 kali. Raihan ini sejalan dengan visi PGE menjadi world class green energy company dan misi untuk menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan potensi panas bumi serta produk turunannya dan turut berpartisipasi dalam agenda dekarbonisasi nasional dan global.
Komitmen PGE pun terwujud dengan dukungan terhadap kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan di sekitar area operasional perusahaan. Corporate Secretary PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Kitty Andhora mengutarakan salah satu kontribusi PGE dengan adanya green ecosystem yang melibatkan semua unsur masyarakat.
“PGE memiliki target growth acceleration yang pengembangannya membutuhkan penerimaan dari masyarakat. Mengembangkan energi geotermal adalah salah satu jalan untuk greener future dengan beralih dari energi fosil. Selain merasakan kehadiran PGE berkontribusi pada peningkatan taraf hidup masyarakat, kami berharap proses dan pengembangan bisnis panas bumi di area-area geotermal khususnya PGE mendapatkan dukungan yang lebih solid dari masyarakat,” ujar Kitty Andhora dikutip Minggu (2/3/2025).
Area Ulubelu dengan kapasitas terpasang 220 MW yang menyuplai sekitar 25% kebutuhan listrik di Provinsi Lampung, meraih penghargaan PROPER Emas melalui berbagai program unggulan. Program ELOC BESTARI (Empowering Local Communities-based Environmental Stewardship Through Social Forestry) yang dijalankan di area operasi Ulubelu berfokus pada diversifikasi sumber pendapatan masyarakat untuk mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan melalui pemanfaatan langsung panas bumi (direct-use geothermal).
ELOC BESTARI merupakan upaya rehabilitasi hutan yang melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan sosial secara berkelanjutan. Melalui program ELOC BESTARI masyarakat diharapkan dapat mengurangi ketergantungan ekonomi pada aktivitas yang berisiko merusak lingkungan seperti perambahan hutan. Peningkatan ekonomi masyarakat didorong melalui budidaya sumber daya hutan seperti kopi, madu dan pupuk organik.
General Manager PGE Ulubelu Hadi Suranto menjelaskan area operasional PGE di Ulubelu berdampingan dengan lahan dan rumah warga serta hutan. Dengan total jaringan pipa sepanjang hampir 45km, ada delapan desa yang berdampingan dengan fasilitas produksi PGE.
“Program CSR menjadi prioritas utama dalam mendukung operasional perusahaan dengan melibatkan masyarakat lokal.
Program-program unggulan kami sudah berhasil meraih berbagai penghargaan mulai dari IGA Award 2024-2025, ISRA Award 2024, BISRA Award 2024, TANGGAMUS Award, hingga berhasil meraih PROPER Emas untuk yang ketiga kalinya. Area Ulubelu memiliki berbagai program CSR utama dalam aspek kelestarian lingkungan hidup, pemberdayaan masyarakat, kesehatan, pendidikan dan tanggap bencana,” ujar Hadi.
Masyarakat di sekitar Area Ulubelu sebagian besar adalah petani kopi dengan lahan dari perhutanan sosial. Melalui program di KUPS Margo Rukun Bestari, 778 petani hutan sudah mendapatkan izin pengelolaan dari Kementerian Kehutanan dalam perhutanan sosial. KUPS Margo Rukun Bestari merupakan salah satu mitra binaan yang mendapat pendampingan PGE Area Ulubelu. Selain KUPS Margo Rukun Bestari, program ELOC Bestari terwujud dalam berbagai aktivitas seperti Ulubelu Triumphant dalam pengembangan pertanian modern melalui budidaya melon, Kuberseri yang merupakan program pelatihan dan fasilitas mengelola usaha bersama dan ERMi untuk peningkatan kemampuan dalam pengelolaan konservasi air dan mitigasi bencana.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina Group terus berupaya meningkatkan kinerja lingkungan dan program pemberdayaan masyarakat, untuk mendorong kesejahteraan dan kemandirian ekonomi.
“Pertamina melakukan inovasi dengan mengedepankan unsur eco inovasi dan inocasi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hal ini juga sejalan visi Asta Cita Pemerintah Indonesia,” jelas Fadjar.
Program ELOC Bestari di Area Ulubelu telah memberikan manfaat kepada 1.362 penerima langsung, yang terdiri dari 112 buruh tani hutan, 787 petani kopi yang mengalami pengangguran sementara, 81 pemuda pengangguran, 348 lansia, 23 perempuan dalam kelompok rentan, dan 11 keluarga prasejahtera. Sejalan dengan Asta Cita Pemerintah dalam membangun kemandirian energi dan ekonomi, PGE memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dan penguatan kapasitas masyarakat.