
Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin mengatakan program Sekolah Rakyat yang merupakan implementasi Astacita Presiden Prabowo Subianto adalah langkah konkret untuk menjadi tulang punggung pembangunan sumber daya manusia unggul, terutama di wilayah yang selama ini kurang tersentuh akses pendidikan formal.
Sultan mengatakan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat, khususnya mereka yang berada dalam kondisi rentan secara sosial dan ekonomi. Inisiatif itu sangat selaras dengan poin keempat Astacita, yakni membangun sumber daya manusia (SDM) unggul melalui penguatan sektor pendidikan, sains, dan teknologi.
“Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata keberpihakan negara terhadap masyarakat marginal. Kami di DPD RI mendukung penuh langkah progresif ini sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi SDM nasional,” kata Sultan di Jakarta, Jumat.
Dia secara khusus menyoroti pelaksanaan program ini di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, yang menjadi salah satu wilayah percontohan nasional.
Menurutnya, kehadiran Sekolah Rakyat di daerah-daerah seperti Kabupaten Kaur menjadi penegasan bahwa pemerataan pendidikan adalah prioritas strategis menuju Indonesia Emas 2045.
Formasi ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendorong pemerataan pendidikan dan penguatan SDM sebagai bagian dari agenda besar menuju Indonesia Emas 2045.
“Kolaborasi antara Kementerian Sosial, Kementerian PU, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini. Sekolah Rakyat harus kita dorong menjadi gerakan nasional,“ katanya.
Dia menekankan bahwa keberhasilan Sekolah Rakyat tidak boleh semata-mata diukur dari aspek infrastruktur.
Menurut dia, kurikulum kontekstual, pelatihan guru adaptif, serta pendampingan sosial bagi siswa, merupakan hal yang penting agar hasilnya benar-benar menyentuh akar persoalan ketimpangan pendidikan.