
Sebanyak 15 pelaku pariwisata, agen perjalanan dan operator tur, masuk dalam program Wonderful Indonesia Scale-up Hub (WISH) Paket Tur Gastronomi dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu, menyampaikan apresiasi dan selamat kepada seluruh peserta terpilih dan berharap program ini memberikan manfaat yang besar dalam upaya menghadirkan Pariwisata Naik Kelas yang merupakan salah satu program utama Kemenpar.
“Sejalan dengan program nasional pemerintah, Pariwisata Naik Kelas dirancang untuk meningkatkan kualitas pariwisata dari segala sisi mulai dari infrastruktur, sumber daya manusia, produk wisata sampai promosi,” ujar Menpar Widiyanti.
Asisten Deputi Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan Kemenpar Hanifah Makarim menyampaikan bahwa para peserta telah lolos seleksi dari 105 pendaftar melalui rangkaian proses kurasi oleh kurator.
“Seleksi dan kurasi dilakukan untuk menentukan calon peserta yang sesuai dengan kriteria program ini, khususnya untuk mengembangkan Pariwisata Naik Kelas dalam hal gastronomi,” ujar Hanifah.
Peserta yang berhasil lolos tersebut berhak mendapatkan pendampingan dan pelatihan untuk berkembang, berinovasi, dan berkolaborasi dalam program WISH Paket Tur Gastronomi. Mereka juga akan mendapat berbagai manfaat mulai dari fasilitasi promosi, pameran dan kampanye digital, pendampingan pengembangan kapasitas dan peningkatan kualitas, dan katalog digital Wisata Kuliner Indonesia 2025.
“Serta fasilitasi akses pasar dan peluang kemitraan strategis,” kata Hanifah.
WISH merupakan program Kemenpar yang dihadirkan sebagai platform untuk memberikan pendampingan dan akselerasi bagi pelaku industri agar ekosistem usaha pariwisata semakin kondusif.
Tak hanya gastronomi, program WISH juga mencakup dua kategori lain yakni Wellness Tourism (wisata untuk kesejahteraan fisik dan batin) serta Marine Tourism (wisata kelautan).
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar, Rizki Handayani, mengatakan inisiasi itu lahir untuk merespons sejumlah tantangan yang masih dialami pelaku usaha pariwisata saat ini, terutama dalam hal akses pembiayaan dan pemanfaatan teknologi.