
Indonesia dan Inggris memperkuat kerja sama dalam iklim dan pelindungan alam dengan meluncurkan tiga program yaitu Program KIBAR, NTSP dan COAST.
Menurut siaran pers Kedubes Inggris, Minggu, program KIBAR (Kemitraan Investasi pada Bentang Alam Berkelanjutan) bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan RI untuk merancang kerangka pembiayaan berkelanjutan bagi taman nasional Indonesia, termasuk Taman Nasional Way Kambas.
Program KIBAR memungkinkan untuk meluncurkan mekanisme keuangan inovatif guna mendukung konservasi keanekaragaman hayati yang juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Sedangkan untuk program NTSP (Nature Transition Support Programme), Indonesia dan Inggris bersama-sama melakukan kajian nilai ekonomi Taman Nasional Way Kambas.
Kajian yang dipimpin oleh Kementerian Keuangan RI dan UN Environment Programme World Conservation Monitoring Centre (UNEP-WCMC) itu menyoroti kontribusi Way Kambas terhadap pariwisata, penyimpanan karbon, pertanian, dan mitigasi banjir.
Selain itu, Indonesia dan Inggris juga menandatangani Perjanjian Implementasi program COAST (Climate and Ocean Adaptation Sustainable Transition) yang didukung oleh Inggris melalui Blue Planet Fund guna mendorong budidaya perairan berkelanjutan, perikanan, dan ketangguhan masyarakat pesisir sesuai Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia.
Perwakilan Khusus Inggris untuk Alam Ruth Davis mengatakan bahwa Pemerintah Inggris mengapresiasi upaya luar biasa Pemerintah Indonesia dalam menjaga aset lingkungan dan budaya.
Davis menyampaikan bahwa Inggris mengakui kekayaan alam Indonesia yang menopang keanekaragaman hayati global, warisan budaya, mata pencaharian masyarakat, dan ketahanan iklim.
“Indonesia adalah mitra penting bagi Inggris, dan perannya yang semakin besar di forum global, khususnya dalam isu iklim dan alam, sangat penting dalam mendorong upaya global demi menjaga target iklim 1,5 derajat Celcius dan membalikkan hilangnya keanekaragaman hayati pada 2030,” kata Davis.
Minister-Counsellor untuk Pembangunan Inggris Amanda McLoughlin mengatakan bahwa Raja Charles III dan Presiden Prabowo memiliki komitmen kuat terhadap alam dan konservasi, dan program KIBAR diharapkan akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal sekaligus melindungi keanekaragaman hayati.
McLoughlin pun menegaskan bahwa Inggris berkomitmen mendukung ekonomi yang berketahanan terhadap iklim dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) serta kesejahteraan bagi semua.
“Iklim dan alam akan menjadi pilar utama dalam Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia yang akan ditandatangani akhir tahun ini oleh Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Keir Starmer,” ujarnya.
Kedubes Inggris menyampaikan bahwa Perwakilan Khusus Inggris untuk Alam Ruth Davis melakukan kunjungan ke Indonesia pada 28-30 Agustus 2025, dan berkesempatan mengunjungi Taman Nasional Way Kambas di Lampung.
Kunjungan Ruth Davis itu menegaskan komitmen Inggris untuk memperdalam kolaborasi menuju COP30 di Brasil dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang mendukung pemulihan dan pelestarian alam.