PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance), anak usaha BRI Group, menjalin kerja sama strategis dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarmasin untuk meningkatkan kepatuhan hukum dan tata usaha negara (TUN) sebagai upaya dalam menjaga keberlanjutan bisnis industri multifinance.
Dengan dukungan kejaksaan, Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan mengharapkan perusahaan mampu memperkuat sistem pencegahan risiko hukum, sekaligus menciptakan mekanisme penyelesaian perkara yang lebih transparan, efisien, dan berkeadilan.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk jangka panjang. Kerja sama dengan Kejari Banjarmasin bukan hanya soal perlindungan hukum, tetapi juga investasi dalam membangun ekosistem pembiayaan yang sehat, transparan, dan terpercaya,” ujar Wahyudi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Inisiatif kerja sama ini diinisiasi oleh Kantor Cabang BRI Finance Banjarmasin sebagai bagian dari strategi manajemen risiko hukum. Penandatanganan dilakukan Pimpinan Cabang BRI Finance Banjarmasin Ahmad Eet Syahrani serta Kepala Kejaksaan Negeri Banjarmasin Eko Riendra Wiranto di Aula Kejaksaan Negeri Banjarmasin, Kalimantan Selatan disaksikan jajaran pimpinan kedua belah pihak.
Melalui nota kesepahaman tersebut, kejaksaan akan bertindak sebagai Jaksa Pengacara Negara, memberikan bantuan hukum berupa pendampingan dan perlindungan hukum terhadap potensi sengketa perdata dan TUN yang dihadapi oleh BRI Finance Kantor Cabang Banjarmasin.
“Kerja sama ini juga merupakan langkah proaktif dalam menciptakan lingkungan usaha yang kondusif, profesional, dan bebas dari risiko hukum serta memulihkan keuangan negara,” katanya.
Kolaborasi tersebut mencakup penyelesaian perkara litigasi maupun non-litigasi, pemberian opini hukum, hingga konsultasi atas isu-isu strategis yang berpotensi berdampak pada keberlangsungan usaha.
Wahyudi menambahkan langkah ini sejalan dengan visi BRI Finance bersama induk perusahaan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yaitu menghadirkan layanan pembiayaan yang kompetitif, berintegritas, serta tangguh menghadapi dinamika regulasi.