
Sepinya Pasar Asemka di Jakarta Barat membuat pedagang dan tukang parkir resah. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di pasar tersebut, Kamis (5/6/2025), tampak tak ramai pengunjung yang datang. Di jalan sekitar pasar tersebut, lalu lintas cenderung lengang. Padahal dahulu, untuk berjalan kaki saja di pasar tersebut cukup sulit.
Mamat, salah satu tukang parkir di Pasar Asemka tepat di bawah jembatan pasar tersebut mengatakan kondisinya berbeda dengan tahun lalu, di mana kini Ia mengaku cukup sulit untuk memenuhi kebutuhannya.
“Sekarang sepi, sampai saya terpaksa jualan minuman untuk bisa hidup, dulu waktu masih ramai saya bisa hidup dari penghasilan parkir, sekarang susah,” kata Mamat saat ditemui wartawan CNBC Indonesia, Kamis (5/6/2025).
Menurutnya, penghasilan dari parkir turun drastis hingga 50%. Dahulu, Ia bisa mendapatkan penghasilan berkisar Rp 200.000-Rp 300.000 per hari. Tetapi kini sangat sulit untuk mendapatkan penghasilan sebesar itu.
“Dulu waktu masih ramai, ya bisa dapat Rp 200.000-Rp 300.000 per hari, sekarang boro-boro, Rp 100.000 saja susah, alhasil bantu pakai jualan minuman,” tambah Mamat.
Senada dengan mamat, Jukirman, tukang parkir lainnya juga mengaku kini kehidupannya sangat sulit sejak sepinya Pasar Asemka. Bahkan kini penghasilan dari parkirnya hanya cukup untuk makan harian saja.
“Sejak Asemka mulai sepi, pendapatan sulit, hanya dapar Rp 20.000-Rp 40.000 per hari, ini saja hasil dari parkir hanya cukup untuk makan sehari-hari, nasi sama lauk Rp 12.000, minum Rp 7.000, jadi Rp 15.000,” kata Jukirman.
Padahal saat masih ramai, Ia dapat mengantongi Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per hari dari parkir.
“Dulu masih ramai, ya bisa dapat maksimal Rp 200.000, sekarang mana bisa,” tambah Jukirman.
Menurutnya, daya beli masyarakat yang lesu dan adanya fenomena belanja online menjadi penyebab sepinya Asemka.
“Belakangan memang daya beli lesu, jadi sekarang orang jadi mikir kalau mau kesini, apalagi orang luar Jakarta, yang naik mobil, sekarang mikir-mikir, kesini saja sudah habis bensin, tol, dan lain-lain, sedangkan belanjanya di sini ya paling lebih sedikit dari ongkosnya, begitu juga motor, pada mikir bensinnya,” ungkap Jukirman.
Pasar Asemka merupakan salah satu pasar legendaris yang ada di Jakarta. Beberapa tahun lalu, pasar ini cukup ramai terutama menjelang libur anak sekolah karena di pasar ini mayoritas barang yang dijual yakni mainan anak. Tak hanya mainan anak, juga ada aksesoris anak, alat tulis sekolah, botol minum dan bekal makanan, dan keperluan anak-anak.
Namun, kondisi terkini berbeda dengan beberapa tahun lalu, di mana kemacetan kendaraan bukan disebabkan karena banyaknya orang berlalu-lalang, tetapi karena adanya persimpangan.