
Tarif baru perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, resmi berlaku Rabu (9/4/2025) siang ini, tepat jam 11.05 WIB. Tarif yang lebih tinggi dari tarif dasar 10% yang berlaku 5 April itu, dikenakan ke hampir dari 60 negara, termasuk RI.
Sebagian besar dikenai antara 11% hingga 50%. Tetapi China tiba-tiba mengalami kenaikan hingga 104% setelah pembalasan dendam dilakukan pemerintah Xi Jinping ke AS dilakukan, yang memicu kemarahan Trump.
“Negara-negara sangat ingin membuat kesepakatan,” kata Trump saat jamuan makan malam dengan anggota partai pengusungnya, Partai Republik AS, Selasa malam waktu AS dikutip AFP.
“Saya katakan kepada Anda, negara-negara ini memanggil kita untuk ‘mencium pantat saya’,” ujarnya.
Ia pun mengklaim AS akan mendapatkan hampir US$ 2 miliar sehari dari tarif. Tarif ini disebut Trump sebagai tarif timbal balik atau resiprokal, menyasar negara-negara yang mengalami surplus perdagangan dengan AS dan dicap tak adil ke barang-barang Paman Sam.
Mengutip Reuters, beberapa ekonom telah memperingatkan bahwa pada akhirnya konsumen AS kemungkinan akan menanggung beban perang dagang, menghadapi harga yang lebih tinggi untuk segala hal mulai dari sepatu kets hingga anggur. Hampir tiga perempat orang Amerika memperkirakan harga barang-barang sehari-hari akan naik dalam enam bulan ke depan, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang baru.
Baju misalnya akan mengalami kenaikan 37% sementara mainan dan video games serta bagian-bagian komputer 30%. Telepon pintar akan mengalami kenaikan 27% sedangkan barang material untuk pembangunan perumahan 22%.
Pembuatan pesawat juga akan terkena imbas karena bahan-bahan akan naik 11%. Televisi dan peralatan kedokteran masing-masing 10%.
Sementara itu, pasar Asia yang dibuka hari ini anjlok. Di mana bursa Hong Kong turun lebih dari 3% dan bursa Jepang, Nikkei, anjlok 2,7%.
Pasar valuta Asia juga bergejolak dengan won Korea Selatan (Korsel) jatuh ke level terendah sejak 2009 minggu ini. Yuan China juga jatuh ke level terendah sepanjang masa terhadap dolar AS.
Harga minyak pun anjlok. Patokan minyak AS, West Texas Intermediate (WTI), ditutup di bawah US$60 untuk pertama kalinya sejak April 2021.
“Negara kita dan para pembayar pajaknya telah ditipu selama lebih dari 50 tahun. Namun, hal itu tidak akan terjadi lagi,” kata Trump minggu lalu saat mengumumkan tarif tersebut, yang merupakan tarif tertinggi yang pernah dialami negara tersebut dalam lebih dari satu abad dalam catatan CNN International.