Produsen polyester PT Asia Pacific Fibers Tbk. (POLY) mengumumkan penghentian sementara operasional pabrik kimia dan serat di Karawang, Jawa Barat per hari ini atau 1 November 2024.
Dalam periode secepatnya 60 hari sejak penghentian operasional tersebut, perusahaan akan melakukan evaluasi dan reposisi model usaha untuk menyesuaikan konfigurasi produk yang akan ditawarkan pada saat pabrik kembali dioperasikan.
Perseroan tengah dalam negosiasi skema kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka memperoleh pendanaan modal kerja baru dan aktif menindaklanjuti sejumlah kerja sama dengan pihak eksternal dalam rangka memaksimalkan peluang pemanfaatan fasilitas produksi.
POLY juga berupaya mempercepat pembahasan konsep restrukturisasi dengan semua kreditur yang sedang berjalan untuk memberikan akses normal perseoran ke
perbankan.
Adapun penghentian pabrik tersebut akan berdampak kepada koreksi pendapatan penjualan tahunan POLY sebesar 52%. Berdasarkan laporan keuangan per September 2024, pendapatan perusahaan turun 26,38% secara tahunan (yoy) menjadi US$168,25 juta. Sebenarnya perusahaan juga menekan beban pokok penjualan sebesar 26,63% yoy menjadi US$165,11 juta. Dengan demikian POLY masih mencatat laba kotor, meskipun terkoreksi 9,49% yoy menjadi US$3,14 juta.
Akan tetapi laba kotor tersebut, tidak mampu menutup beban lainnya yang mencapai US$17,09 juta, sehingga perusahaan mencatat rugi bersih US$13,34 juta.
Bila diriinci, dari pendapatan bersih perusahaan yang jatuh cukup dalam adalah penjualan domestik benang yang anjlok 36,84% yoy menjadi US$53,94 juta. Kemudian penjualan domestik fibre turun 17% yoy menjadi US$69,21 juta dan penjualan chips merosot 26,41% yoy menjadi US$16,16 juta. Pada periode yang sama, penjualan ekspor fibre naik 10,67% yoy menjadi US$7,08 juta.
Adapun POLY memiliki liabilitas jangka pendek sebesar US$1,08 miliar dan liabilitas jangka panjang US$67,23 juta. Pada periode yang sama, total aset POLY sebesar US$180,05 juta.