Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan membuat Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI) untuk melindungi data-data nasional dari ancaman kejahatan siber.
Asosiasi ini akan memfasilitasi kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah, mendorong penerapan standar keamanan terbaik, serta memperkuat kemampuan nasional dalam menghadapi ancaman siber di masa depan.
Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informatika Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Firlie Ganinduto, mengatakan transformasi digital memang menciptakan peluang sekaligus kerentanan di berbagai industri, seperti jasa keuangan, infrastruktur kritis (energi, gas, dan air), kesehatan, dan manufaktur.
Menurutnya, ketergantungan terhadap sistem digital telah menyebabkan berbagai institusi di Indonesia terpapar pada ancaman siber yang meningkat, dengan biaya kejahatan siber yang makin meningkat setiap tahunnya. Data The Institute of Internal Auditors (IIA) mencatat kerugian akibat serangan siber di dunia pada 2023 mencapai US$ 8 triliun.
“Kami melihat kebutuhan yang tinggi untuk memastikan keamanan siber tidak mengganggu business process. Maka inisiatif hari ini penting untuk memperkuat keamanan siber nasional demi melindungi berbagai industri,” kata Firlie Ganinduto di Hotel Luwansa Jakarta, Kamis (17/10).
Ia mengungkapkan, adanya perlindungan aset bisnis, serta berbagai jaringan penting dari ancaman siber kian menjadi prioritas utama bagi Indonesia. Pertahanan siber harus diperkuat untuk menjamin keamanan dan keberlangsungan infrastruktur vital negara, bisnis, dan masyarakat.
“Dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai lebih dari 221 juta orang per tahun 2024, risiko dan eksposur terhadap serangan siber juga meningkat, dan kita perlu menyiapkan strategi pertahanan yang kuat. Kadin Indonesia menekankan perlunya peningkatan kapabilitas nasional dalam menanggapi insiden siber yang setiap tahun angkanya semakin mengkhawatirkan,” jelasnya.
Firlie mengungkapkan, dampak finansial dan operasional dari serangan siber akan terus meningkat tanpa perbaikan berkelanjutan. Melalui asosiasi, Ia menambahkan, akan menjadi bagian dari strategi untuk memobilisasi peran sektor swasta dalam keamanan siber.
“Adiksi akan menjadi wadah kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam upaya memperkuat perlindungan infrastruktur digital nasional,” pungkasnya