Bukan Hilirisasi, Ini Sektor yang Bisa Topang Ekonomi RI

Pulau Padar, Padar Island, Labuan Baju Flores, Pulau Komodo (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)
Foto: Pulau Padar, Padar Island, Labuan Baju Flores, Pulau Komodo (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)

Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo menyebutkan penurunan jumlah kelas menengah ke Expiring Middle Class hingga 50% membuat pemerintah harus mencari cara mengatasi kondisi ini.

Salah satu sektor yang bisa menopang ekonomi Indonesia guna mendorong pertumbuhan kelas menengah, yakni sektor pariwisata. Menurutnya, ketika ingin mendorong ekonominya, banyak negara menyiapkan bumper strategy atau strategi penopang.

“Di semua negara di dunia, saat mereka mau melakukan diversifikasi, seperti Indonesia, selalu ada bumper startegy. Bumper startegy pilihannya cuma dua, satu pariwisata, dua keuangan,” kata Banjaran, Kamis (29/8/2024).

Saat ini, dia melihat Indonesia tidak memiliki bumper strategy yang cukup kuat untuk menekan penurunan produktivitas karena scarring effect di kelas menengah.

Sementara itu, hilirisasi memiliki risiko besar. Jika berhasil, ekonomi bisa meningkat 7-8%. Namun, Banjaran mempertanyakan bagaimana jika ini tidak berhasil.

“It’s a tough question, saya mengadvoksi kita perlu ada bumper strategy ini the middle,” ujarnya.

Pariwisata, lanjutnya, adalah bumper strategy yang tepat. Sebelum Covid-19, perkembangan pariwisata di Tanah Air sudah di jalan yang tepat. Namun saat ini, industri pariwisata yang paling maju adalah Thailand dengan jumlah kunjungan 32 juta turis per tahun.

Posisi Indonesia bersaing dengan Filipina di kisaran 11-12 juta turus per tahun. Pengembangan pariwisata ini harus dipikirkan ke depannya, karena negara-negara sekelas Jepang dan Arab Saudi mulai mengandalkan pariwisata.

“We do not have strategy on that,” tegas Banjaran.

Padahal, penopang pariwisata di Indonesia, mulai dari UMKM hingga korporasi sudah terbentuk. Sayangnya, Indonesia selalu memilih dua sektor, komoditas dan manufaktur.

“Commodity based iya nilai tambahnya, besar tapi tidak netes ke bawah,” ungkapnya. Sementara itu, manufaktur menciptakan lapangan kerja, tetapi belum mengarah ke pekerjaan yang high-skilled labor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*