DKI belum bisa tetapkan upah minimum sektoral 2025

DKI belum bisa tetapkan upah minimum sektoral 2025

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho saat memberikan keterangan pers terkait upah minimum sektoral (UMS) untuk provinsi di Jakarta, Rabu (11/12/2024). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga saat ini belum dapat menetapkan upah minimum sektoral (UMS) untuk provinsi pada 2025 karena belum menentukan sektor-sektornya.

“Kami belum bicara angka, karena belum sepakat itu sektor mana yang akan dibuat, yang akan dimunculkan,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho di Jakarta, Rabu.

Hari mengatakan terjadi perbedaan pendapat antara pekerja dengan pengusaha terkait sektor-sektor mana saja yang perlu diatur upahnya.

Pengusaha mengusulkan lima sektor yakni otomotif dan kimia, informasi dan komunikasi, perdagangan besar dan eceran, jasa keuangan, konstruksi dan real estate.

Sementara dari 13 sektor yang diusulkan pekerja yakni konstruksi; kimia, energi dan pertambangan; logam, elektronik dan mesin; otomotif; asuransi dan perbankan; makan dan minum; farmasi dan kesehatan; tekstil, sandang dan kulit; pariwisata; telekomunikasi; ritel; kelistrikan dan transportasi.

“Dari rapat tanggal 9 Desember, 10 Desember ternyata tidak terjadi kesepakatan. Pekerjanya meminta dari 13 sektor harus dimasukkan. Kemudian dari sisi pengusaha ada lima sektor,” jelas Hari.

Dengan demikian, katanya, maka Pemprov DKI belum dapat menetapkan besaran upah.

“Kami belum bicara besaran angka. Ini yang tanggal 11 kalau yang dari Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Republik Indonesia 16 Tahun 2024 harus menetapkan. Namun, karena belum ada kesepakatan akhirnya UMSP belum bisa ditetapkan,” kata Hari.

Sebelumnya Pemerintah melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025 menyatakan Nilai Upah Minimum sektoral provinsi harus lebih tinggi dari upah minimum provinsi (UMP).

UMS ditetapkan untuk sektor tertentu yang memiliki karakteristik dan risiko kerja berbeda dari sektor lain, serta tuntutan pekerjaan yang lebih berat atau diperlukan spesialisasi.

Sektor yang dimaksud tercantum dalam klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia dan direkomendasikan oleh Dewan Pengupahan provinsi kepada gubernur untuk penetapan upah minimum sektoral provinsi, kemudian Dewan Pengupahan kabupaten/kota kepada gubernur melalui bupati/wali kota untuk penetapan upah minimum sektoral kabupaten/kota.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta menetapkan UMP 2025 naik naik 6,5 persen dibandingkan tahun lalu, dari semula Rp5.067.381, menjadi Rp 5.396.760.

Sebelum menetapkan di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta melakukan dialog dengan berbagai pihak seperti Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta bersama Dewan Pengupahan Provinsi untuk menetapkan UMP maupun Upah Minimum Sektoral Provinsi (UPMSP), pada 9-10 Desember 2024.

Selain mereka, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Badan Pusat Statistik (BPS) dan pakar juga dilibatkan.

Pemprov DKI menerapkan ketetapan berdasarkan formula Permenaker Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025 sebagai dasar hukum pelaksanaannya.

Ketetapan menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2025 sebanyak 6,5 persen, merupakan salah satu upaya untuk menjaga daya beli pekerja atau buruh dan daya saing usaha.

Adapun persentase kenaikan tersebut mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan indeks tertentu.

0 comments

  1. Vibrómetro
    Aparatos de calibración: clave para el operación fluido y efectivo de las equipos.

    En el campo de la innovación avanzada, donde la efectividad y la seguridad del aparato son de suma relevancia, los sistemas de ajuste cumplen un función crucial. Estos sistemas dedicados están diseñados para ajustar y fijar elementos dinámicas, ya sea en herramientas industrial, transportes de movilidad o incluso en electrodomésticos caseros.

    Para los profesionales en mantenimiento de dispositivos y los profesionales, trabajar con equipos de ajuste es importante para promover el desempeño estable y estable de cualquier dispositivo dinámico. Gracias a estas opciones modernas innovadoras, es posible reducir significativamente las movimientos, el sonido y la carga sobre los cojinetes, mejorando la vida útil de elementos caros.

    De igual manera trascendental es el papel que cumplen los sistemas de ajuste en la soporte al cliente. El ayuda especializado y el soporte regular empleando estos dispositivos habilitan proporcionar asistencias de alta nivel, incrementando la satisfacción de los usuarios.

    Para los dueños de emprendimientos, la inversión en equipos de equilibrado y sensores puede ser importante para incrementar la productividad y desempeño de sus dispositivos. Esto es particularmente importante para los dueños de negocios que administran reducidas y medianas empresas, donde cada punto vale.

    Asimismo, los sistemas de equilibrado tienen una amplia aplicación en el área de la fiabilidad y el supervisión de excelencia. Posibilitan identificar potenciales errores, previniendo mantenimientos caras y perjuicios a los dispositivos. Además, los datos extraídos de estos dispositivos pueden usarse para perfeccionar procesos y potenciar la presencia en buscadores de búsqueda.

    Las sectores de implementación de los aparatos de balanceo incluyen numerosas áreas, desde la manufactura de bicicletas hasta el monitoreo ecológico. No influye si se trata de enormes fabricaciones industriales o limitados talleres domésticos, los aparatos de ajuste son fundamentales para promover un rendimiento eficiente y sin fallos.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*