Harga emas setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa terpantau mulai koreksi.
Merujuk data Refinitiv, pada akhir perdagangan Selasa kemarin (1/4/2025), harga emas dunia (XAU) terkontraksi 0,40% ditutup ke posisi US$ 3.110,55 per troy ons.
Ini menjadi koreksi yang pertama setelah tiga hari penguatan harga emas selalu mencetak rekor demi rekor.
Adapun, pada perdagangan Rabu pagi ini (2/4/2025) pukul 06.15 WIB, harga emas dunia terpantau menguat tipis 0,06% ke posisi US$ 3,112,93.
Kontraksi yang terjadi kemarin menunjukkan harga sudah masuk level jenuh beli atau overbought lantaran sudah menembus rekor tertinggi selama beberapa hari terakhir.
Hal tersebuti menandai harga sudah rawan profit taking dalam jangka pendek. Level support terdekat yang potensi disentuh ada di US$ 3,097 per troy ons.
Kontraksi jangka pendek ini bisa dibilang normal dan bisa menjadi momentum positif untuk dimanfaatkan kembali masuk ketika harga berada di area support.
Prospek emas diproyeksi masih akan gemilang tahun ini. Banyaknya ketidakpastian, mulai dari kebijakan tarif trump yang memicu perang dagang, perlambatan ekonomi, sampai laju cut rate yang lambat membuat permintaan emas meningkat.
Goldman Sachs baru-baru ini diketahui menaikkan perkiraan harga emas menjadi US$3.300 per troy ons pada akhir tahun ini. Menurutnya, permintaan dari bank sentral dan aliran masuk ke bursa untuk aset berbasis emas menjadi faktor pendongkrak-nya.