Ini Bocoran Terbaru Soal IPO Inalum

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan pencatatan saham (initial public offering/IPO) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dipastikan tidak terjadi di tahun ini.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan diperkirakan IPO Inalum baru akan terealisasi pada tahu 2026 atau 2027 mendatang.

“Belum tahu, mungkin 2026 atau 2027,” kata Tiko di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Tiko menjelaskan, pelaksanaan IPO Inalum baru akan dilakukan usai rampungnya proyek ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara dan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat.

“Mungkin kita akan kaji nanti setelah selesai dengan partnership ini, tapi kita juga akan kaji juga IPO dengan MIND ID juga nanti,” ucapnya.

Melalui proyek SGAR 2, Inalum diharapkan mampu memenuhi kebutuhan aluminium dalam negeri. Ia menyebut kebutuhan aluminium Indonesia mencapai 1,2 juta ton per tahun.

“Diharapkan 2028-2029 kita bisa memenuhi kapasitas demand dalam negeri,” tuturnya.

Sebagai informasi, Inalum bakal menjajaki kerja sama dengan investor strategis jelang penawaran umum saham perdana atau IPO. Ini dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Semula, Direktur Keuangan Inalum, Devi Pradnya Paramita menyampaikan bahwa Inalum memutuskan untuk menunda IPO tahun ini. Keputusan tersebut diambil lantaran 2024 bertepatan dengan perhelatan politik besar, seperti pemilu nasional pemilihan presiden, DPR, DPD, DPRD, serta Pilkada serentak.

Namun yang jelas, sebelum IPO berlangsung, perusahaan bakal aktif mencari mitra strategis. “Mungkin seperti itu (anchor investment), atau bahkan mungkin jauh sebelum IPO kita sudah aktif cari strategic partner,” kata dia di Gedung DPR RI, dikutip Jumat (25/8/2023).

Meski begitu, Devi sendiri belum dapat membeberkan seberapa besar target pendanaan yang diincar perusahaan dalam aksi korporasi yang akan dilakukan usai tahun politik selesai.

“Itu harus bicara per project soalnya-kan. Misal ada yang butuh US$ 2 miliar, atau US$ 1,5 miliar itu nanti kita bicara either sama satu investor yang akan ambil integrated model atau sama beberapa per segmen. Tujuan IPO lebih untuk unlock value,” kata Devi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*