Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tidak semua investor diberikan kesempatan untuk menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara (IKN). Bahkan pemerintah melakukan seleksi terhadap investor yang mau masuk.
“Terus, ini terus, karena yang diseleksi LoI 472 itu terus oleh kepala otorita terus diseleksi, ada 10 langsung mulai, antre, mereka antre. Hanya tidak semua kan diberikan kesempatan untuk masuk sini,” katanya di Sumbu Kebangsaan, Nusantara, Rabu (14/8/2024).
Sedangkan untuk investor asing juga saat ini masih harus menunggu. Menurut Jokowi saat ini juga masih memprioritaskan investor dalam negeri.
“Kita ini yang lokal saja masih banyak, mestinya diprioritaskan yang domestik dulu,” katanya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan pembangunan di IKN saat ini juga sudah berjalan dengan baik. Bahkan proyek juga berjalan sesuai dengan targetnya.
Meski Jokowi mengakui bahwa pembangunan IKN merupakan pekerjaan besar sehingga prosesnya pun dilakukan secara bertahap.
Adapun, hingga saat ini ada 55 investor yang sudah masuk ke IKN. Mereka berasal dari berbagai sektor. Jokowi mengatakan di bidang pendidikan, ada investor yang membangun universitas, SD, SMP hingga SMA di IKN. Kemudian ada 6 rumah sakit, 3 perusahaan ritel serta 10 perusahaan logistik.
Lalu, ada pula 8 hotel dan 2 perusahaan energi, serta 14 perbankan. Untuk sektor hunian, Jokowi mengungkapkan ada 9 perusahaan. Selain itu, ada 3 perusahaan media dan teknologi yang sudah masuk.
Sebelumnya, dalam groundbreaking kantor bank swasta di IKN, Jokowi mengungkapkan pesan tegas agar investor yang terlebih dahulu diberi karpet merah untuk membuka proyek di IKN adalah investor lokal.
“Sampai saat ini kita masih memprioritaskan investasi dalam negeri meski juga ada permintaan investor dari luar. Sekali lagi yang prioritas adalah investasi dalam negeri dulu, baru dari luar,” tegas Jokowi.