CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi, mengatakan untuk mencapai Net Zero Emission 2060 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu diperlukan upaya kolaboratif baik dari pemerintah, regulator, sektor keuangan, dan industri pelayaran.
“Bekerja sama tentu saja akan mempercepat prosesnya,” ungkap Yoki di sela-sela gelaran Gastech 2024, di Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Apalagi lanjutnya untuk mencapai NZE 2060 banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait pengunaan bahan bakar alternatif dengan emisi karbon yang paling rendah. Sayangnya, menurut Yoki hidrogen hijau saat ini masih sulit untuk industri pelayaran.
Oleh karena itu, di industri pelayaran juga sangat dibutuhkan sebuah regulasi yang tepat dan sejalan dalam mendorong transisi. Hal itu menurutnya akan membantu juga soal tekologi dan bahan bakar alternatif yang membuat transisi menjadi lebih cepat.
“Namun, agar solusi tersebut tersedia dan tidak lagi menjadi masalah, adalah bagaimana skala solusi tersebut mungkin tersedia untuk masa depan. Kami mendukung solusi apa pun dalam energi hijau,” tegas Yoki.
Untuk diketahui, PIS menargetkan bisa menurunkan 33% dari total emisi karbon dalam operasional perusahaan di akhir 2030. Untuk mencapai target tersebut, PIS telah menyusun sejumlah langkah strategi penurunan emisi karbonnya.
Beberapa di antaranya adalah penggunaan green ships, bahan bakar alternatif, green terminal, serta carbon capture and storage (CCS). Selain itu, PIS berencana terus memodernisasi armada dengan fitur-fitur yang lebih hemat energi, memperluas penggunaan bahan bakar alternatif, dan melakukan investasi untuk siap menjadi bagian dari rangkaian bisnis karbon negatif.
Direktur Eksekutif Dewan HIF Global, Meg Gentle mengatakan bahwa upaya menciptakan infrastruktur yang tepat akan membantu dalam menghadapi tantangan di sektor pelayaran. Dia juga mendukung upaya adanya regulasi dari Organisasi Maritim Internasional tentang pengurangan emisi karbon.
“Organisasi Maritim Internasional yang bersiap untuk mengeluarkan beberapa regulasi pengurangan emisi GRK yang cukup signifikan, yang kami harap akan keluar pada bulan April tahun depan,”pungkas Gentle.