Pemkot Tangerang catatkan indeks kemiskinan terendah dalam tiga tahun

Pemkot Tangerang catatkan indeks kemiskinan terendah dalam tiga tahun

Penjabat Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin saat memberikan sambutan. ANTARA/HO-Pemkot Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang berhasil mencatatkan penurunan indeks angka kemiskinan menjadi 5,43 persen pada 2024 yang sekaligus menjadi titik terendah dalam tiga tahun terakhir.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tangerang Rute Ireng Wicaksono menyebut angka itu turun dibandingkan 5,89 persen pada 2023 dan 5,77 persen pada 2022.

“Penurunan angka kemiskinan ini merupakan capaian yang luar biasa. Bahkan indeks angka kemiskinan per akhir tahun ini merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir,” kata Rute Ireng di Tangerang, Minggu.

Menurut dia capaian itu menjadi buah sejumlah program strategis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat seperti bedah rumah, pelatihan tenaga kerja, hingga menggratiskan biaya 146 sekolah swasta.

Ia menyebut hingga 2024, Pemkot Tangerang telah melakukan perbaikan terhadap 8.656 rumah tidak layak huni sebagai salah satu program penurunan kemiskinan. Kemudian di bidang pendidikan Pemkot juga melaksanakan program bantuan Tangerang Cerdas yang menyasar pelajar SD dan SMP.

Selain itu diberlakukan pula bantuan biaya untuk 146 sekolah swasta dan bantuan sosial bagi mahasiswa perguruan tinggi.

Pemkot Tangerang juga menjalankan program jaminan kesejahteraan sosial bagi masyarakat, pembiayaan UMKM, kesehatan gratis, peningkatan keterampilan dan kesempatan kerja menggandeng Balai Kerja Khusus (BKK), serta pembentukan TKDV.

“Program yang disediakan langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan kemudahan akses tentunya,” ujar Rute Ireng.

Penjabat Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin mengungkap keberhasilan menurunkan indeks angka kemiskinan tidak lepas dari dukungan dana insentif fiskal penghapusan kemiskinan ekstrem senilai Rp6,7 miliar dan Rp5,7 miliar untuk kinerja penurunan stunting dari Kementerian Keuangan.

Dana tersebut disalurkan kepada 104 penerima manfaat kategori kemiskinan ekstrem dan keluarga stunting.

“Bantuan yang diberikan senilai Rp20 juta untuk satu keluarga yang bisa digunakan untuk perbaikan rumah, modal usaha sehingga menunjang kebutuhan ekonomi dari setiap keluarga penerima manfaat,” katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Yeti Rohaeti menambahkan penerima bantuan adalah masyarakat yang sudah tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang juga menilai pemberian bantuan tersebut menjadi salah satu langkah intervensi penurunan angka kasus stunting yang efektif diselenggarakan.

“Pemkot Tangerang berharap lewat pendistribusian bantuan tersebut dapat menekan angka kemiskinan ekstrim sekaligus angka penurunan stunting di Kota Tangerang,” katanya. https://yertakanhold.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*