
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menutup posko Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) sektor ESDM yang berlangsung sejak 17 Maret-11 April 2025 ini.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa selama momen lebaran idul fitri 2025 penyediaan bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), hingga kelistrikan bisa didistribusikan dengan aman dan lancar.
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil Alamin posko nasional sektor ESDM periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 secara resmi saya nyatakan ditutup,” ujar Dadan dalam penutupan Posko RAFI Sektor ESDM, di Kantor BPH Migas, Jumat (11/4/2025).
Adapun, selain ketiga sektor yang dinyatakan aman sepanjang momen lebaran idul fitri, Dadan juga menyebutkan bahwa antisipasi bencana di dalam negeri juga dilakukan dengan lancar dengan koordinasi Badan Geologi Kementerian ESDM
“Termasuk juga dalam hal ini kesiapan dan antisipasi bencana oleh badan geologi yang juga telah dilakukan dengan baik. Untuk itu kembali saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholders yang telah bekerjasama dengan baik dalam mengamankan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang bertugas,” ungkapnya.
BBM
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan bahwa khusus untuk sektor BBM, terpantau adanya peningkatan konsumsi BBM jenis bensin (gasoline) sepanjang momen lebaran idul fitri sebesar 7% dan jenis gasoil sebesar 19% bila dibandingkan dengan konsumsi harian.
“BPH Migas dan Pertamina telah menyiapkan 125 terminal BPM, 7.746 SPBU, dan 70 DPPU, serta menyiapkan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand tinggi. Secara umum kondisi ketahanan stok untuk BBM aman, baik gasolin, gasoil, kerosin, maupun avtur, dan ketahanan stok berhasil terjaga pada kisaran 19 sampai 21 hari,” papar Sentot dalam kesempatan yang sama.
Sedangkan, bila dibandingkan dengan konsumsi BBM pada mudik lebaran tahun 2024, konsumsi BBM di mudik 2025 ini mengalami penurunan. Rinicannya, untuk bensin mengalami penurunan 6%, avtur penurunan 4%, kerosin mengalami penurunan 9%. “Dan sementara untuk penyaluran gasoil mengalami kenaikan sebesar 11%,” jelasnya.
Adapun, Sentot mengatakan penyaluran BBM tertinggi pada produk avtur atau bahan bakar pesawat.
“Untuk arus mudiknya di tanggal 28 Maret yaitu kenaikan 11,99% dari penyaluran normal, sedangkan untuk arus baliknya itu terjadi pada tanggal 7 April dengan kenaikan 14,41% dari penyaluran normal,” imbuhnya.
LPG
Khusus untuk penyaluran LPG sepanjang momen lebaran idul fitri 2025, Sentot mengatakan pihaknya telah menyiapkan kurang lebih 40 terminal LPG sebanyak 731 SPPBE dan 6.517 agen LPG.
“Dan ketahanan stok LPG nasional terpantau dalam kondisi aman. Dengan ketahanan stok LPG berhasil terjaga kisaran 12 sampai 15 hari. Dan penyaluran tertinggi terjadi di tanggal 24 Maret yaitu sebesar 31.113 metrik ton (MT) atau naik kurang lebih 7,5% dari penyaluran LPG normal yaitu sebesar 24.556 MT,” terangnya.
Kemudian, dia mengungkapkan realisasi LPG pada periode posko nasional tahun 2025 ini mengalami peningkatan secara rata-rata sebesar 5,4% dari penyaluran LPG pada periode yang sama di tahun 2024.
“Hasil monitoring menunjukkan bahwa kegiatan penyaluran LPG berjalan secara aman dan lancar. Untuk di sektor gas bumi dapat kami sampaikan bahwa realisasi penyaluran gas bumi selama periode posko berlangsung lebih dari 5.800 pelanggan komersial, kemudian industri pelanggan kecil lebih dari 814.000 pelanggan rumah tangga, jargas, dan power plant yang melalui lebih dari 33.000 km jaringan pepat gas dan 16 SBBG dan MRU,” tambahnya.
Gas bumi
Untuk sektor gas bumi, Sentot menyebutkan seluruh area operasi subholding gas serta menyiagakan tim tanggap darurat di kurang lebih 7 jam dan dalam 24 jam dan dalam kurun 1 minggu penuh seterus menerus.
“Kemudian selama periode posko telah dilakukan customer handling sebanyak 466 kasus dengan status 100% terselesaikan. Kemudian penyaluran gas bumi tertinggi yaitu di tanggal 20 Maret sebesar 950 BBTUD dan yang terendah pada tanggal 31 Maret sebesar 606 BBTUD,” paparnya.
Selain itu, realisasi volume pengangkutan gas bumi melalui lebih dari 33.000 km jalan pipa yang dikeluarkan oleh PGN, Pertagas, Transportasi Gas Indonesia dan Kalimantan Jawa Gas sebanyak kurang lebih naik 8,3% dibanding dengan periode yang sama tahun 2024.
“Kemudian realisasi volume niaga gas bumi ini naik 22,6% dibanding dengan prognosa realisasi selama posko namun turun 0,5% dibanding realisasi pada saat pelaksanaan posko rafi di tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh perpindahan skema penyaluran gas bumi yaitu menggunakan metode terminal usage agreement,” kata Sentot.
Ketenagalistrikan
Sentot mengatakan sektor ketenagalistrikan selama masa kerja posko RAFI 2025 terpantau dalam kondisi aman dengan beban puncak tertinggi sebesar 44.639 MW atau meningkat 3,6% dari realisasi tahun 2024.
“Daya mampu pasok sebesar 56.119 MW atau meningkat 6,6% dari realisasi tahun lalu. Sehingga cadangan daya sebesar masih ada 11.480 MW atau 25,72%,” bebernya.
Sedangkan, penggunaan kendaraan listrik, roda empat untuk mudik selama periode RAFI ini mencapai 19.852 unit atau meningkat 460% dibanding tahun lalu.
“Ada pun jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik atau SPKLU selama periode siaga rafi sejumlah 3.558 unit atau meningkat 274% dibanding rafi tahun lalu yang mencapai 1.299 unit. Dan yang tertinggi adalah di DKI Jakarta sedang yang terendah di Kepulauan Riau,” imbuhnya.
Kemudian transaksi SPKLU meningkat sebesar 490% atau 17.192 transaksi pada ruas tol dan juga 66.596 transaksi pada ruas non-tol. Dan pertumbuhan charging listrik sebesar 2.029.889 KWH atau 581% dibanding tahun lalu dengan jumlah transaksi tertinggi di tol Jakarta Cikampek yaitu 994 kali.
Geologi
Sedangkan untuk sektor geologi, Sentot menyampaikan bahwa tim tanggap darurat bencana geologi yang dibentuk oleh Kepala Badan Geologi telah bekerja dengan baik dalam memantau dan merespon setiap kejadian bencana yang terjadi dan juga siaga dalam 24 jam.
Terdapat peningkatan pemantauan gunung api di beberapa gunung api yang aktif. Selama periode 17 Maret hingga 11 April 2025 tercatat terjadi kejadian bencana-bencana geologi antara lain yaitu 3 gunung api berstatus siaga yaitu Merapi, Gunung Ibu, Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Dan 22 gunung api bersatus waspada yaitu Anak Krakatau, Anak Ranakah, Awu, Banda Api, Bromo, Dimpo, Dieng, Dukono, Gamalama, Ile Lewotolok, Iya, Karangetang, Kerinci, Lokon, Marapi, Raung, Rinjani, Ruang, Semeru, Sinabung, Selamet, dan Subutan,” katanya.
Sedang gerakan tanah terjadi terdapat 53 kejadian gerakan tanah di 20 provinsi. Terdapat gempa bumi tercatat 11 kejadian gempa bumi dengan magnitudo bervariasi kemudian 11 kejadian ini untuk di atas 5 magnitudo.
Sentot mengatakan 7 kejadian diantaranya berdampak merusak yaitu di NTB, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan serta Banten yang hari ini terjadi. Dimana seluruh kejadian akibat aktivitas gunung api gerakan tanah dan gempa bumi dilaporkan tidak berdampak terhadap kondisi pasukan maupun kelancaran penyaluran energi baik di sektor BBM, gas maupun listrik.
“Dan hari ini juga dilaporkan terjadi gempa juga di Lebak, Banten. Kemudian seluruh keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan posko nasional terwujud tentunya karena adanya semangat kolaborasi dan sinergitas antara instansi yang saling bahu membahu dan berkoordinasi dengan baik dalam respon setiap isu yang muncul. Kemudian kami berharap dengan semangat ini dapat terus terjaga untuk menghadapi tantangan penyediaan penergi di waktu yang akan datang,” tutupnya.