Perusahaan raksasa global sedang jorjoran berinvestasi di industri data center. Sayangnya, modal yang masuk ke Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan investasi yang masuk ke Malaysia.
Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto di bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini Indonesia menghadapi persaingan yang makin berat dalam berebut aliran investasi asing.
Jika investor menghadapi kesulitan dalam proses penanaman modal di RI, jelasnya, mereka dengan mudah mencari lokasi alternatif di Vietnam atau Malaysia.
“Ketika mengalami hambatan pas mau masuk Indonesia dan lihat negara tetangga, mereka dengan mudah bisa pindah ke Malaysia dan Vietnam,” katanya.
Salah satu contohnya, adalah dalam investasi di bidang data center. Menurut Bambang, RI jauh tertinggal dibanding Malaysia dalam menarik investasi di bidang data center.
“Indonesia punya aspirasi menggaet lebih banyak FDI masuk ke data center, ternyata kita ketinggalan jauh. Kita enggak usah bandingkan dengan Singapura. Johor dibandingkan dengan kita, ketinggalan jauh,” katanya.
Bambang menyatakan pemerintah harus memberikan dukungan lebih untuk meyakinkan investor luar negeri untuk memilih Indonesia, termasuk di industri data center.
“Dukungan pemerintah untuk invest tertentu dari luar jadi penting. Penting all out menyediakan apa saja [untuk menarik] FDI data center sehingga mereka mau. Kini yang mereka dapat di Johor jauh lebih besar dari Batam,” kata Bambang.